Sabtu, 27 Februari 2010

CINTA MENGAWANG




Assalamu’alaikum....

Woi… bangun !!! Anak muda waya gini belum bangun !!

Pagi yang selalu cerah dan memancarkan berkah pasti tidak pernah kau hampiri, karena aku tahu kau selalu bangun selalu siang hari. Sayang !? padahal, andai saja kamu tahu begitu banyak, kalau aku menyebut “barokah” yang kita dapat di pagi hari.

Sahabat…Rata Penuh
Aku malu mengatakannya !!

Aku tak berani !!

Aku takut !!

Sumpah !!!!!!

Padahal sudah dua malam aku mempersiapkan diri untuk membicarakan yang sejujurnya. Melepas semua isi penat dan keresahan hati serta pikiran. Ingin segera menabur dan menyemai apa yang selama ini sudah aku rasakan. Namun ternyata, jangankan untuk mengatakan itu semua, hanya sekedar menjamah pun aku tak bisa.. Sungguh !!!

Sahabat

Waktu itu engkau memang selalu tahu apa yang aku pikir dan rasakan. Tak peduli bahwa aku sedang dalam in atau out. Engkau selalu mensuppotku, meski tidak lama dan mungkin tidak secara penuh. Aku rasakan itu. Tapi jujur senang. Terkadang dampaknya langsung mengawang tinggi menuju alam bebas di atas sana. Mencari suasana sepi. Ingin menyendiri merasakan bahwa aku sedang dalam kondisi “fly” dalam dimensi happy. Tanpa ada orang yang tahu, termasuk kamu. Ah.. itu dulu…

Sahabat…

Mau tahu itu? Sungguh ?
Aku ngga yakin kalau kamu tidak mau tahu. Tapi biarlah… sebab tak lama pun kau pasti akan mengetahui dan menyadarinya. Aku jadi malu…

Udah dulu ya…

Woi… bangun dong….

Masih tidur bae ya… anak muda.. !!!!

Wassalam

(surat ini di tulis pada tanggal 25:06:08 )

Jumat, 26 Februari 2010

SELAMAT PAGI SAHABAT



Kau mungkin sudah berangkat menuju dunia barumu. Dunia yang tak kau inginkan beberapa bulan yang lalu, tapi harus kau jalani sekarang. Kebiasaan bangun siangmu jadi tak berlaku lagi. Benarkah begitu?

Sahabat…
Bagaimana rasanya bangun pagi? Bagaimana udara pagi Ciputat di hidungmu? Bagaimana kedua bola matamu menyaksikan suasana pagi di kamar kos, angkot, jalan raya, pasar dan sekolah? Bagaimana senyummu sahabat?

Sujud syukur ku kapada Tuhan atas berbagai limpahan karunia yang di berikannya kepadamu. Tiada hari tanpa henti. Aku selalu memperhatikanmu, meski tidak secara mendetail. Tapi cukuplah bagiku menilai bahwa begitu bijaksananya Tuhan terhadap dirimu.

Jujur secara naluri manusia, aku adalah sahabat yang iri terhadap keberadaan pribadimu. Iri dalam arti, begitu “mulia”nya dirimu di hadapanku. Sampai aku selalu merendahkan diri dalam ketidakbisaanku menghadapi dan menjalani semua perkara yang melilit dalam diri. Sementara dirimu ..?

Aku sadar. Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan. Setiap orang memiliki permasahan yang berbeda, yang katanya tingkatannya sesuai kemampuan kita menghadapinya. Setiap orang memiliki karakter dan pembawaan yang berbeda. Tapi haruskah aku menyadari bahwa setiap orang juga berhak mempunyai keinginan yang sama dengan yang lain?

Sahabat…
Aku ingin bertanya denganmu. Kau tahu sapa aku. Kau tahu jenis permasalahanku. Kau tahu segala keinginan dan bahkan mimpiku. Apakah kau percaya adanya takdir? lantas apakah memang sudah takdirku untuk tidak bisa merubah keadaan dalam diri, selamanya?

Sahabat…

Selamat pagi…

Salam untuk putra-putri bangsa masa depan. Salam untuk bisa menemukan dan menumbuhkan ke-optimis-an dalam menjalani hidup demi terciptanya kehidupan yang lebih baik.

(surat ini di tulis pada tanggal 28:07:08, sebagai ungkapan senang kepada seorang sahabat yang punya aktifitas baru mengajar musik di sekolah SD wilayah Ciputat. Namun kini ia bekerja di instansi dimana ia kuliah. Dan setelah aku membuka dan membaca isi blog terbarunya, ternyata ... Semoga ia sudah bisa bangun pagi. he.... he ..... )



Kamis, 25 Februari 2010

MAULID NABI MUHAMMAD 2010

Bukan latah atau juga ikut-ikutan sebagaimana orang muslim lakukan setiap tahun sekali. Berkumpul, berdzikir, bersholawat lalu mendengar taushiyah. Tapi aku ingin sedikit membuktikan, bahwa aku juga cinta kepadanya, rindu dan ingin sekali bertemu dengannya. Mengucapkan salam lalu bercerita panjang lebar tentang keresahan-keresahan hati terhadap diri sendiri dan lingkungan sosial. Aku butuh masukan dan dorongan. Kali aja, kalau beliau yang mengatakan secara langsung hati dan sikapku bisa berubah seketika sebagaimana para sahabat-sahabat tempo dulu pernah merasakan. Sebut saja Abu bakar as-shiddiq.

Ah … andai aku hidup di zaman dulu.

Menatap sinar wajahnya yang memancarkan ketenangan dan kesejukan. Mencium telapak tangannya, berharap mendapat barokah atas kekuatan tangan beliau yang mau dan mampu bekerja keras dalam semua bidang. Mendengar merdu suara dan petuah-petuah berharga dalam lingkaran majlis ta’lim. Berjuang membudayakan akhlak sesuai ajaran Islam. Ehm … sungguh makhluk sempurna !!!!

Aku percaya kini ia tersenyum di samping sang pencipta, menyaksikan para umatnya yang masih mau mengelu-elukan nama dan bersikap sebagaimana yang beliau lakukan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perintah Tuhannya.

Tapi aku juga yakin, terkadang ia mengelus dada menyaksikan umatnya yang tidak sedikit bertingkah kembali seperti zaman di mana ia dilahirkan. Misal saja, terjadinya pembunuhan setiap hari dan bukan hanya pada anak perempuan. Pemerkosaan dan perzinahan yang legal maupun ilegal tumbuh subur. Pertikaian sesama umat (rakyat) berkembang biak dan sulit dipadamkan. Masing-masing mengklaim sebagai yang paling benar. Lalu ada umat mengerjakan penyembahan kepada tuhan-tuhan dalam bentuk yang beragam. Astaghfirullah !!!!

Aku berdoamu pada sang penguasa alam, berharap bisa menjauh dan menjaga diri agar tak berbuat demikian.

Wahai sang pecinta anak yatim dan fakir miskin
Wahai sang pembela orang lemah
Duhai makhluk pendobrak kebodohan dan kemiskinan
Duhai makhluk kekasih Tuhan
SELAMAT ULANG TAHUN
Semoga semangat dan perjuanganmu kembali mampu kami contoh dan tauladani

صلي وسلم يا رب علي النبي سيذنا

محمذ واله وصحبه اجمعين

Mari kita bersholawat
Kepada nabi Muhammad
Rosulullah sang penyelamat
Sang pemimpin dunia akhirat

Mari kita bersholawat
Untuk rosul setiap saat
Habibuna shohibul mu’jizat
Siapa ikut pasti selamat

Mari kita bersholawat
Untuk nabi pembawa rahmat
Nabiyullah manusia taat
Ajarannya menyamai berkat

Rindu kami pada mu Yaaaa Rosulullah !!!!!!!!!

Jumat, 19 Februari 2010

DISKUSI FACEBOOK


Pagi ini, aku melihat anak-anak yang sedang bercengkrama ria. Ada 5 orang remaja. Di samping mereka berjejer buku-buku sekolah. Entah apa yang dibicarakan, terdengar sich pembicaraan tentang facebook. Ehm …. Rupanya mereka tak ketinggalan informasi. Sekarang khan lagi jadi hot isu untuk penggunaan facebook yang disalahgunakan. he .....

Aku menyingkir dari mereka. Aku duduk di kursi bangku merah tak jauh dari tempat mereka ngobrol. Segera kuraih buku catatan yang telah lama tak kubuka. Di dalamnya terdapat catatan -catatan usang salah satunya mengenai Diskusi. Apakah obrolan anak-anak termasuk bagian diskusi ya .. ? terlintas pertanyaan di kepalaku. Lantas saja kubaca:

Secara pengertian diskusi adalah berkumpulnya dua orang atau lebih untuk membicarakan atau membahas suatu masalah.

Diskusi terbagi menjadi 2 :
1. Diskusi biasa yaitu berkumpulnya dua orang atau lebih untuk membicarakan masalah-masalah sesuai dengan argumen/dalil dari setiap orang sehingga dapat disimpulkan suatu hasil yang benar.
2. Diskusi panel yaitu berkumpulnya dua orang atau lebih untuk menghasilkan suatu kesimpulan dari berbagai macam pendapat.

Unsur-unsur yang terdapat dalam diskusi diantaranya :
1. Moderator yaitu orang yang mengatur jalannya diskusi dan mempunyai hak penuh di dalam masalah yang terdapat pada diskusi tersebut
2. Pembahas yaitu orang yang mengkaji atau membeberkan masalah yang dibicarakan
3. Notulen yaitu orang yang mencatat segala hal yang didiskusikan kemudian menyimpulkan dalam bentuk tulisan
4. Peserta diskusi yaitu orang yang hadir dalam diskusi di mana ia mempunyai hak untuk mempermasalahkan pembahasan tersebut dari segala bacaan dan isi pembahasan serta etika

Manfaat diskusi yaitu:
1. Melatih pikiran dalam mengelola sesuatu
2. Melatih pembicaraan dalam susunan yang sistematis
3. Melatih mental dan keberanian di hadapan orang banyak
4. Mengarahkan pikiran dalam cepat tanggap dan merespon pikiran orang lain
5. Dapat menyelesaikan dengan cepat

Bahasa-bahasa yang sering digunakan dalam diskusi
1. Interupsi yaitu memotong pembicaraan
2. Statement yaitu pernyataan
3. Koralasi yaitu kaitan/hubungan
4. Refresentative yaitu kurang mengenai sasaran
5. Analogi yaitu penyamaan pada sesuatu
6. Termin yaitu tahapan
7. Inovatif yaitu membangun
8. Referensi yaitu sumber bacaan
9. Argumentasi yaitu alasan/detail
Dan masih banyak lainnya bahasa-bahasa yang digunakan dalam diskusi.

Kubuka kembali lembar selanjutnya dalam catatanku, ehm … tak ada lagi tentang diskusi. Sementara para remaja terlihat semakin asyik dengan obrolannya. wajah mereka sungguh amat kusut (he ... kenang kawan setelah konser tunggal postar (foto atas)) Uhhhh !!!!!

Minggu, 14 Februari 2010

DEWAN HEWAN

Dasar…..

Sekarang, Kau pikir menang

Berbaku hantam tak karuan

Hanya karena ingin kehendak dipaksakan

Apa tidak ada jalan lain

Mana kepandaianmu

Mana kesabaranmu

Mana jiwa besarmu

Omong kosong…

katanya…

Kau bicara rakyat

Membela orang yang melarat

Menindas orang-orang sesat

Tapi kau sendiri bejat

Ah…..

Kecewa…

Merana…

Muak….

Kesal….

Sedih…..

Melihat orang-orang tak bermoral

Duduk berhadapan di gedung dewan

Mengaku dewan perwakilan

Tapi bersikap seperti hewan

Minggu, 07 Februari 2010

JANGAN TAKUT MENULIS

Saya tidak boleh menyerah. Harus terus mencari kata-kata demi terangkainya sebuah ide dalam tulisan tangan. Kepada kemalasan saya tidak boleh takut. Harus menerjang dengan berani mengeksplore segala kosakata yang tersimpan rapi dalam pikiran.

Kepada ketidaktahuan saya harus lawan. Lawan dengan terus mencari dan mengolah segala bentuk ketidaktahuan itu menjadi suatu pengetahuan. Bagaimanapun caranya. Secara tidak sadar kita akan menemukan nilai-nilai baru dalam pencarian.

Membuat segala sesuatu terasa asyik memang merupakan tugas utama. Setiap orang yang selalu merasa enjoy dalam mengerjakan pekerjaan, senang pasti akan diraihnya.

Biarkan waktu berjalan seiring rutinitas kita jalani. Jangan pedulikan ruang dan waktu yang telah tercipta. Kalau kita terjebak pada ruang dan waktu yang tersedia maka kita akan terkerdilkan. Artinya, kita kan terjebak hanya dalam satu ruang dan tempat. Tidak mampu menciptakan ruang dan waktu yang lain. Padahal ruang dan waktu selalu menemani keberadaan kita dalam hidup. Pasti.

Jadinya, semakin kita menikmati apa yang kita kerjakan, semakin kita menemukan dimensi berbeda penuh tantangan. Jangan pernah takut.

PORNOGRAFI NEWS

kebanggan luar biasa sangat ketika melihat dan menemukan fenomena banyak sekali surat kabar yang beredar di tengah-tengah kehidupan masyarakat . Dari surat kabar yang mengabarkan tentang agama, politik, hukum, pendidikan, surat kabar daerah, majalah-majalah , bermacam-macam ragamnya semuanya bermunculan dan berlomba untuk menarik pangsa pasar meski ditengah krisis ekonomi yang menimpa masyarakat.

Tetapi menjadi ironis, surat kabar yang banyak dibaca oleh seluruh element masyarakat dari anak TK, SD, SMP, SMA, anak kuliah, orang tua, guru, dosen, tukang ojek, pemulung, menteri, hingga president (kalau punya waktu biar tahu berita negerinya) ternyata banyak dijejali dan dibumbui oleh berita-berita berbau pornografi. Bahkan ada ada surat kabar yang menampilkan foto-foto model dengan foto yang menantang libido bagi orang orang yang melihatnya, terutama kaum Adam. Bahkan ada surat kabar selain menampilkan kata-kata dan foto yang menantang juga ditampilkan nomor-nomor yang bisa dihubungi oleh para pembaca yang berminat untuk sekedar berngobrol ria. Terkesan ajang prostitusi lewat surat kabar. Ironis bukan !!

Untuk sebagian orang hal seperti ini adalah hal biasa. Apalagi ditambah dalih "ini negara demokrasi , dimana kebebasan pers harus ditegakkan". Benar memang kebebasan pers harus ditegakkan, tidak seperti zaman dulu yang pers dimatikan kebebasan untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Tetapi apakah kebebasan pers harus ditegakkan dengan cara-cara seperti itu?
Dengan mengeksploitasi dan meletakkan gambar-gambar yang bagi sebagian orang masih suatu hal yang tabu dan dapat merusak sistem kehidupan masyarakat yang sudah berjalan dengan baik.

Kita harus jujur dan mau mengakui bahwa fenomena yang banyak terjadi di masyarakat mulai dari pelecehan seksual, sodomi orang tua terhadap anak, gurut erhadap murid bahkan sampai terjadi pemerkosaan tiap harinya itu disebabkan salah satu faktornya adalah hadirnya surat kabar dan majalah yang menampilkan hal-hal demikian. Apakah itu yang diharapkan dari kebebsan pers?

Kita sama-sama punya hati nurani dan akal pikiran yang jernih untuk mengatakan tidak seperti itu tentunya kebebasan pers. oleh karena itu, mari kita berfikir ulang. Bersama-sama kita kembalikan fungsi dan tujuan dari adanya suatu surat kabar yang mengabarkan (menulis) hal-hal yang bisa membuat kemajuan kita semua dalam berfikir, bertindak di samping mengetahui segala kejadian-kejadian yang ada di dunia guna menambah pengetahuan dan wawasan kita.

Tentu kita tidak mau menambah runyam kondisi moral anak bangsa yang sudah hancur dengan tidak lagi mengidentitaskan orang Indonesia yang beradab dan punya adat ketimuran.

Percayalah tanpa dengan modal menampilkan berita dan gambar seperti itu, kita mampu mencipta surat kabar yang berkualitas.

Sabtu, 06 Februari 2010

JATUH CINTA LAGI …..?

Sahabat….
Assalamu’alaikum…

Puji syukur semoga engkau selalu berada dalam lindungan Tuhan dan sehat selalu. Senang rasanya aku tadi melihat mu memiliki bentuk kamar yang baru. Rupanya kamu pindahan, tapi kenapa tidak bilang-bilang. Memang tidak jauh beda dengan kamar sebelumnya, begitu pun jaraknya. Tapi ku berharap, lain waktu, kabarilah aku, agar aku tidak kelimpungan saat berkunjung seperti tadi pagi saat melihat kamar lamamu kosong melompong. Dan harapan terbesarku, semoga dengan adanya kamar baru ini, kamu dapat mencipta penemuan dan kreatifitas baru seiring pergantian suasana.

Sahabat…
Aku ingin mengabarkan kamu sesuatu. Entah ini benar atau tidak. Entah ini nyata atau bukan. Entah ini sungguhan atau bohongan. Entahlah …. ini yang ku alami. Aku merasa terganggu pikiran…...

Karena ini menyangkut perasaan. Aku mencoba menghilangkan, sebab ku pikir ini adalah sebuah perasaan nafsu biasa, bisa dikata kodrat sebagai lelaki tulen. Tapi tak bisa. Atau mungkin juga ini mungkin cobaan atau godaan gitulah, karena aku akan menghadapi hari-hari untuk dapat melakukan yang terbaik. Tetap tak bisa. Pikiranku selalu melayang ke arahnya. Apalagi jika aku dalam kesunyian dan kesendirian. Ia hadir dan datang seolah dalam bentuk peri. Menari-nari dalam alam pikiran dan pelupuk mata. Menghibur dengan senyum dan tawa manisnya. Namun seketika hilang menciptakan rindu yang membuncah.

Sahabat….
Ia selalu menghiasi alam pikiran. Jiwa khayalku menerawang. Aku dibuai oleh cerita-cerita manis bersamanya. Terlintas dalam pikiran, “aku harus segera menembaknya.” Melalui pendekatan pribadi, tanpa ada bantuan atau comblang, begitulah istilahnya. Pertama, Berbicara lemah lembut, mengorek keberadaan bagaimana dirinya sekarang. Single atau double. Pelan tapi pasti. Kedua, mulai perhatian. Ketiga, adakan penembakan. Keempat, siapkan mental kalah atau menang. Itulah strategi yang sudah disusun. Dan Anehnya, khayalanku ini menumbuhkan keyakinan bakal diterima besar dalam lubuk hati. Sehingga hari-hariku selalu diisi oleh ajakan-ajakan untuk segera melakukan “peperangan” Entah apakah ini kepercayaan diri yang terlalu gede, atau memang hanya bunga-bunga khayal yang disebar oleh syetan untuk berbuat kemaksiatan. Sebab sejujurnya, sampai saat ini aku menyakini, belum saatnya untuk memiliki pacar.

Sahabat…
Bagaimana menurutmu?

Perasaanku ini bukan lagi jatuh pada wanita yang dulu sempat aku gila-gilai. Perasaan ini berlabuh pada wanita lain. Kamu mengenalnya, amat sangat di banding yang lain. Ia …. Ah.. tak usahlah aku sebutkan siapa dia dan bagaimana cirinya. Yang pasti kamu mengenalnya sangat dekat.

Andai….

Sumpah …..

Sahabat …..


Jumat, 05 Februari 2010

CERITA SUFI

Ada cerita sufi yang kiranya perlu kita jadikan sebagai pelajaran dalam menjalani kehidupan sehari-hari terutama bagaimana kita bersikap terhadap makhluk Tuhan yang bernama hewan.

Di tengah kota hiduplah seorang ulama saleh yang memelihara seekor burung. Ulama tersebut amat sangat mencintai burung itu. Setiap hari dirawat dan dijaga secara rutin. Tidak pernah ia lupa untuk meninggalkannya, terlebih-lebih soal memberi makan. Namun, pada suatu hari ia pergi kekota guna memenuhi keperluannya sehari-hari. Belum sampai ada setengah jalan ia teringat bahwa ia belum memberi makan pada burung kesayangannya. Ia pun bimbang apakah ia harus pergi melanjutkan perjalanan ke kota atau kembali dahulu untuk memberi makan burung. Akhirnya ia mengambil keputusan melanjutkan perjalanan sambil berkata: “Ah.. biarkan saja tidak apa-apa. Tohkan binatang tahan lapar dan haus, nanti malam aku sudah kembali ke rumah”. Ternyata ulama saleh itu terhambat perjalanannya sehingga ia baru bisa kembali kerumahnya beberapa hari kemudian. Singkat cerita ketika ia kembali burung itupun sudah mati. Karena burung bukan makhluk yang berharga, ia pun segera melupakannya. Pikirnya, semua makhluk pasti akan mati. Soal lapar dan haus hanya sebab belaka.

Kemudian akhir cerita sufi ini pun mengisahkan, ketika ulama itu meninggal, ia masuk neraka wail, neraka terendah. Sebabnya ia menganggap sepele kehidupan makhluk yang ada di dunia ini. Padahal setiap makhluk dari paling besar sampai yang dianggap hina sekalipun memiliki nilai tersendiri karena ia diciptakan oleh Tuhan.

Dewasa ini, banyak sekali manusia-manusia tak bertanggung jawab yang hanya bisa mementingkan kepentingan diri sendiri saja dengan memanfaatkan dan menggunakan ekosistem yang ada secara liar dan brutal. Akibatnya siklus kehidupan antar makhluk terjadi ketimpangan, lantas antara manusia dan alam terjadi suatu kerengangan hubungan.

Manusia memang masih banyak yang belum sadar, bahwa di sekelilingnya ada makhluk-makhluk lain yang perlu kita jaga dan kita bina hubungannya dengan baik. baik makhluk hidup maupun makluk mati. Karena pada dasarnya menjaga hubungan yang baik dengan alam sama saja menjaga kelangsungan hidup kita secara baik dan aman untuk hari-hari berikutnya.

Contoh kecilnya, sebagaimana tertulis pada cerita di atas. Andaikata ulama tersebut tidak mengurung burung dan lupa memberi makan, mungkin burung tersebut masih bisa hidup dan terbang bebas, menambah pesona dan penguatan iman atas hasil karya dan kekuasaan Tuhan. Namun karena kecerobohan dan keegoisan ulama itu sendiri, atas perlakuan “ kurang menyenangkan” tersebut terhadap ciptaan Tuhan, maka yang ia peroleh di hari kemudian adalah sebuah hukuman yang setimpal.

Belum lagi contoh besar yang sama-sama telah kita lihat dan rasakan sendiri belum lama ini. Bagaimana Tuhan “murka” atas apa yang dilakukan sebagian manusia terhadap alam. Mulai dari buang sampah sembarangan yang mengakibatkan sampah ada dimana-mana, sehingga ketika hujan tiba, sampah banyak berada di got dan menyebabkan banjir. Setelah itu muncullah berbagai macam penyakit yang membahayakan seperti typhus, TBC, sampai demam berdarah.

Contoh lain Penangkapan, pembunuhan binatang dan penebangan hutan secara liar yang tidak ada habis-habisnya, dilihat secara dekat, memang amat sangat menguntungkan bagi para pelakunya. Tetapi kalau dilihat lebih jauh dampaknya, yang terjadi adalah kesengsaraan yang luar biasa bagi kita semua umat manusia. Hal ini terbukti ketika kebakaran hutan di Kalimantan dan Riau. Bukan hanya warga setempat tetapi warga negara lain (Malaysia dan Australia) ikut merasakan dampak dari asap yang datang dari kebakaran hutan. Begitu juga ketika tsunami datang.

Kita dapat merasakan sesuatu yang luar biasa tidak nyamanya hidup akibat dari bencana itu. Dan dari hal ini semua, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa alam memang sudah tidak bersahabat lagi dengan kita. Yang menjadi pertanyaan? Siapa yang memulai merenggangkan persahabatan itu?

Di pandang dari segi penciptaan, hubungan manusia dengan alam pada hakikatnya adalah sebagai sesama ciptaan Tuhan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Hanya saja manusai diberi tugas khusus dalam berhubungan dengan alam. Sedangkan alam hanya mempunyai tugas disediakan dan ditundukkan buat manusia. Manusia dalam berhubungan dengan alam harus benar-benar bisa menjaga hubungan tersebut, dengan cara mengelolah, memakmurkan, melestarikan, dan memanfaatkan sebaik-baiknya alam. Tidak dengan cara anarkhi apalagi merendahkan alam.

Makanya Islam melarang keras sikap-sikap eksploitatif terhadap alam misalnya, pengrusakan lingkungan, pencemaran udara, penggundulan hutan, penumpukan harta, pemborosan, penangkapan hewan secara liar dan sifat-sifat lainnya yang dapat menghancurkan hubungan baik antara manusia dengan alam.

Di akhir tulisan ini, mari sama-sama kita renungi dan fahami makna yang terkandung dalam ayat al-quran (surat al-an’am: 38) yang berbunyi:

38. Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. tiadalah kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab[472], Kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.

sebahagian Mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quran dengan arti: dalam Al-Quran itu Telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.

Semoga kita bisa menjadi makhluk yang mampu menjaga dan mengelola alam dengan baik sehingga tercipta hari-hari esok nan bahagia. Amin

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters