Jumat, 20 Mei 2011

TEBING UNIK, MENGHEBOHKAN...

Tadi malam. Seorang teman mengirimiku sms yang menyatakan ia ingin berada di atas tebing.
Wah.. aku jadi ingin ikut.

Tapi sayang, tak lama ia pun meng-sms bahwa ia sudah ada dalam posisi di atas tebing.

Aku tak tahu kenapa tiba-tiba ia mengirimiku sms seperti itu. Sebab berulang ditanya mengenai alasannya, ia tak menjawab sama sekali, hanya memberikan sebuah ‘senyuman’. Itupun karena diminta. Biarlah. Yang penting berarti ia selamat di tebing itu karena adanya kabar ‘senyum’ darinya. Hahahahaha..

Aku jadi menghayal. Ketika ia di atas tebing itu seorang diri, malam hari, dan sepengetahuanku dia dalam kondisi kurang sehat diri (tidak fit), ia kemudian menemukan hal-hal aneh yang pada akhirnya membawa dia pada pengalaman baru nan unik sehingga mencipta kebahagiaan lantas menyegarkan kembali fisik dan kesehatannya .

Misalnya saja, ia menemukan seekor kodok jantan seorang diri yang berkumis tebal mirip pak Raden (salah satu tokoh dalam kartun Unyil) lantas sang kodok berkumis tebal itu menggoda temanku dengan centilnya sampai akhirnya temanku takluk dan mereka menjadi teman ngobrol dan curhat.

Selanjutnya, ternyata sang kodok berkumis mengajak temanku berjalan-jalan mengitari sisi tebing untuk mengenali lebih jauh tebing yang dulu konon merupakan tebing tempat seorang gadis dan pemuda kampung tak jauh dari situ melakukan upaya bunuh diri karena mereka disangka maling bedug masjid yang mengakibatkan masjid kehilangan ruhnya karena hilangnya bedug tersebut (jamaahnya sholatnya jadi sedikit).

Iiihhhh... serem doung…

Ternyata tidak juga, sebab sang gadis dan pemuda itu tak jadi bunuh diri. Karena apa? Karena mereka lebih suka bunuh ayam utan yang memiliki tubuh mirip anak kambing, yang ditemuinya di tebing itu ketika ingin melompat bunuh diri. Lalu mereka berdua memakan ayam utan tersebut dan tidak melanjutkan bunuh diri sendiri. Begitu cerita sang kodok berkumis kepada temanku.

Dalam perjalanannya temanku menemukan hal-hal aneh lagi di sekitar tebing. Dia melihat ada pohon kelapa yang berdiri kokoh dengan ukuran tinggi menyerupai pohon pisang. Dan anehnya lagi, pohon kelapa itu berbuah kelapa mirip pisang. Bersisir kecil.

Kemudian temanku menemukan hal aneh lain. Ia mendapati seorang gadis cantik seusia anak SMA kelas 1 yang sedang bermain lompat tari seorang diri. Secara fisik tubuhnya tak ada keanehan dalam diri gadis tersebut. Tapi ketika melihat ke atas, wajahnya. Ia memiliki keunikan karena bukan hanya dua, tapi gadis itu memiliki tiga mata. satu mata tambahan berada tepat di posisi jidat. Lebih aneh lagi, ketika tak lama kemudian hadir seekor rusa dengan memiliki dua kaki layaknya seekor ayam. Rusa tersebut ingin ikut bermain lompat tali dengan sang gadis. Dan sang gadis menyetujuinya.

Temanku hanya melonggo. Ia bingung menyaksikan ini semua. Pikirannya lantas membawanya ke zaman Hercules sebagaimana yang ia pernah tonton di TV. Banyak keanehan dan ketidak laziman.

Menyadari kebingungan temanku, sang kodok sebagai ‘guide’ segera membawa temanku kembali mengelilingi tebing.

Terus berjalan mengitari tebing, temanku lantas tersenyum. Kebingungan yang tadi sempat meliputi wajahnya hilang seketika. Sang kodok berkumis pun menjadi senang. Sang kodok berkumis tak mau bertanya apa sebabnya temanku jadi tersenyum, sebab di depan keduanya kini tampak dengan jelas air terjun yang indah dari ketinggian tebing sekitar 20 m. Ada dua air terjun malah.

Temanku berlari mendekati air terjun. Meski malam, air terjun itu tetap memancarkan keindahan alaminya karena sorot tajam dari cahaya bulan yang tampaknya malam ini memiliki watt yang lumayan besar sehingga mampu menerangi tebing dan air terjunnya seperti siang hari.

Tanpa dikomando oleh sang kodok berkumis, temanku sudah berada tepat di bawah pancuran air tebing yang turun sangat deras. Temanku berteriak kencang, seperti ingin melepas beban. Kemudian ia merenggangkan kedua tangannya sambil berteriak kembali. Tak dihiraukannya udara malam dan dinginnya air terjun, temanku tetap berlama-lama membasahi tubuh kurusnya dengan air terjun yang jatuh dari tebing unik, menghebohkan ini.

Temanku mungkin berharap dengan membasahi tubuhnya ini segala kelelahan, kemalasan, kepenatan juga penyakit yang dideranya (batuk dan serak atau lainnya) segara luntur dan hanyut terbawa air terjun. Sehingga esoknya ia bisa mendapati dirinya sembuh dan beraktifitas sebagaimana biasa tentunya dengan semangat dan tubuh serta fisik yang lebih sehat dan kuat. Semoga saja. Amiiin 99x…

Khayalku terhadap temanku di atas tebing terhenti saat perut mulai berdendang ‘kracak-krucuk.. kracak-krucuk’. Tadinya aku ingin bertahan, karena masih banyak dalam khayalku keanehan dan keunikan di tebing tersebut. Namun, gendang lapar tersebut semakin kencang meneriakkan untuk segera keluar dan mencari makanan lantas mengisinya segera ke dalam perut. Aku ingin makan bubur kacang ijo malam ini, semoga aku bisa menemukan dan menyantapnya nikmat.

Sadar aku tak bisa menghindar dari ini, segera kuhentikan khayalanku ini. Teringat pada temanku yang telah mengirimiku sms tadi tentang keinginnanya menaiki tebing, aku mengiriminya sebuah sms penutup malam ini setelah tadi mengiriminya beberapa sms (tapi tak ada jawaban, :-( )

Sory kalo sms2 td garing.. cma brmksud guyon mghbur kamu.. Syg ggl.. pi ttp sneng, coz sms kamu jd ide tulisan mlm ini di diaryku.. Thx n maaf buanged yaaa….
19;05;2011
23;27;05

Minggu, 15 Mei 2011

RINDU SEMAKIN MERINDU


Aku semakin merindu. Rindu akan kehadiran-Nya. Rindu akan kasih sayang-Nya yang tiada henti. Rindu ingin selalu dipeluk-Nya dan dibelai mesra. Aku rindu ingin berjumpa dengan-Nya.
Sungguh aku sangat merindu.

‘Keadaanku’ saat ini membawaku kepada sebuah nilai tambah keyakinan dasar tentang keberadaan dan segala kekuasaan-Nya yang menguasai atas semua keberadaan makhluk ciptaan-Nya. Aku dan semua makhluk tentunya tidak berarti apa-apa dalam hidup ini tanpa ‘bantuan tangan’ oleh-Nya. Kesombongan atas apa yang kita miliki tak memiliki makna jika dihadapkan kepada-Nya.

Apalah arti harta yang kita miliki bagi-Nya. Apalah arti kekuasaan dan kekuatan yang kita miliki bagi-Nya. Apalah arti kepintaran dan kejeniusan kita bagi-Nya. Apalah arti kecantikan dan ketampanan yang kita punya bagi-Nya. Hanya Dialah yang layak untuk sombong. Karena Dia maha segalanya. Dialah sang pemilik kekayaan sebenarnya (al-Ghoniyy), Dialah sang pemilik kekuasaan (al-muqtadir) dan sumber kekuatan (Al-Qowiyy), Dialah pemilik segala ilmu pengetahuan (al-‘aliim), Dia pulalah yang pencipta keindahan bagi seluruh makhluk (Al-Badii). So…. mau diletakkan di mana dan mau dibawa kemana kesombongan kita ?

Aku jadi semakin menyadari kekerdilan, kekecilan, kebodohan, kelemahan, juga kemiskinan yang kumiliki karena kemaha kuasaan yang dimiliki-Nya. Keegoisan dan kesombonganku selama ini menjadi bukti nyata lemahnya nilai keimanan yang kumiliki. Aku tak layak seperti itu lagi. Aku tak pantas.

Kusadari ini semua saat ‘keadaanku’ seperti ini sekarang. Kupupuk lagi keimanan atau kepercayaanku yang semakin terkikis dan nyaris hilang dalam beberapa tahun ini. ‘Keadaan’ ini menuntunku untuk lebih introspeksi lagi tentang keberadaanku dan keberadaan-Nya. Sungguh nikmat yang luar biasa. Andai saja aku tak memiliki ‘keadaan’ ini, mungkin aku tak akan memiliki kesempatan yang luar biasa untuk bisa kembali mendekatkan diri kepada-Nya. Menegur-Nya, menyapa-Nya, memanggil-Nya, mengingat-Nya, menyakini-Nya, lalu menjalankan atas semua perintah dan meninggalkan atas segala larangan-Nya.

Sungguh aku sangat bersyukur dan merindu.

Harapku.….

Aku ingin selalu bersama-Nya. Aku ingin selalu bersyukur atas segala nikmat dan cobaan dari-Nya. Aku ingin senantiasa diberi petunjuk hidayah serta maunah-Nya. Aku ingin bersama golongan orang-orang yang dicintai dan dikasihi-Nya. Aku ingin menjadi kekasih sejati untuk-Nya. Dan tentunya aku ingin selalu berada dalam ridho-Nya dunia akhirat.

Sembah sujudku kepada engkau sang pemilik kerajaan (Maalikul mulk), yang memiliki sifat luhur (al-Jaliil) dan mulia (al-Kariim), yang senantiasa memenuhi segala do’a (Al-Mujiib) para makhluk, senantiasa memberikan pemancar kasih sayang (Ar-Ro’uuf) juga penerima tobat (at-Tawwaab) bagi siapa saja yang dikehendaki karena Engkau maha menentukan (al-Qodir).

Sungguh aku sangat merindu.

هُوَ اللهُ الذِي لاَاِلهَ اِلا هُوَ. عَالِمُ اْلغَيْبِ وَالشهَادَةِ. هُوَ الرحْمنِ الرحِيْمِ (22) هُوَ اللهُ الذي لاَاِلهَ اِلا هُوَ. اَلْمَلِكُ اْلقُدوْسُ السلاَمُ اْلمُؤْمِنُ اْلمُهَيْمِنُ اْلعَزِيْزُ اْلجَبارُ اْلمُتَكبرُ. سُبْحَانَ الله عَما يُشْرِكُوْنَ (23) هُوَ اللهُ اْلخَالِقُ اْلبَارِئُ اْلمُصَورُ لَهُ اْلاَسْمَاُء اْلحُسْنى. يُسَبحُ لَهُ مَا فِى السمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ. وَهُوَ اْلعَزِيْزُ اْلحَكِيْمَ (24

“Ia-lah Allah, yang tiada Tuhan selain Ia. Yang tahu akan yang ghaib, dan (tahu akan) yang nyata kelihatan; Ia-lah yang maha Pemurah, yang maha Penyayang, Ia-lah Allah, yang tiada Tuhan selain Ia. Sang raja, Yang Maha Suci, Sumber Kedamaian, Pemelihara Keimanan,Penjaga Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, yang Maha besar, Maha Kepujian Allah, (jauh) diatas apa yang orang yang persekutukan Ia. Ia-lah Allah, yang Maha Pencipta, Yang Maha Pembuat, Pembentuk Rupa, Kepunyaan-Nya nama-nama yang paling indah, Tasbih memuji-Nya segala yang di langit dna di bumi. Ia-lah Yang Maha Perkasa, Yang Maha Bijaksana.”

- Q.S. 59 Al-Hasyr (pengusiran) 22-24 –

وَاِذْ اَخَذَ رَبكَ مِنْ َبنِى ادَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُريتَهُمْ وَاَشْهَدَهُمْ عَلي اَنْفُسِهِمْ. اَلَسْتُ بِرَبِكُمْ. قَالُوْا بَلى شَهِدْنَا اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ اِنَا كُنا عَنْ هذَا غَافِلِيْنَ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari Bani Adam keturunannya dari sulbinya, dan menyuruh mereka bersaksi terhadap dirinya mereka sendiri (atas pertanyaan), “Bukankah aku Tuhanmu?”
Mereka menjawab, “Ya, kami bersaksi !”
(Yang demikian itu) suapaya jangan kamu berkata di hari kiamat, “Kami tiada mengetahui hal ini.:

- Q.S. 7 Al-A’raaf (Tempat yang tinggi) 172 –

وَلَقَدْ خَلَقْنَا اْلاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَاُ تُوَسْوِسُ بِه نَفْسَهُ. وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ اْلوَرِيْدِ

Sungguh telah kami ciptakan manusia dan kami tahu apa yang dibisikkan hatinya kepadanya. Kami lebih dekat kepadanya dari urat lehernya.”
- Q.S. 50 Qaaf 16 –

Sabtu, 14 Mei 2011

DINI HARI DI BAWAH MENARA EIFFEL


Aku tersenyum bahagia. Di sampingku duduk wanita cantik dengan kaca mata putih yang baru saja dibelinya karena kedua matanya mengalami ganguan penglihatan semenjak beberapa hari yang lalu. Dia cewek tambatan hatiku yang baru saja kuikat dengan janji manis di bawah menara Eiffel Perancis. Dini hari ini.

Sekarang pukul 00:20 waktu Perancis. Kami duduk berdua di trotoar jalan samping kolam air mancur dengan memandang menara Eiffel yang menjulang tinggi. Sambil memakan cemilan combro, lontong juga bakwan dan risol yang kami bawa dari Indonesia, celotehan dan canda riang menghiasi kencan pertama kami yang penuh kehangatan.

Ku panggil ia dengan sebutan sayang ‘Ay’. Sementara ia memanggilku mesra dengan panggilan ‘By’. Kami menyepakati saat itu juga panggilan yang mudah-mudahan akan membuat hubungan kami semakin sayang, mesra, juga langgeng selamanya.

Ay… tebak nie, anak, anak apa yang paling pinter dan cakep?” selorohku sambil mengunyah risol.

“Ehmmm… anak apa yaa??? Anak monyet kale…” jawabnya sambil nyengir.

“Salah.. ! ayo anak siapa ?” tanyaku lagi dengan manja.

“Apa yaaa….. Anak… anak…. Ah nyerah aaahhh… !”

“Yeee… payah.. bener nie nyerah.. kalo gitu jawabannya …. Kata anak-anak seh, gue…..!” dengan bernarsis ria aku berdiri bergaya aktor India merayu cewek.

“Uuuhhhhh … Garing !!!!!, mang iya situ ganteng?” godanya, mukanya dihadapkan langsung ke wajahku. Tentu saja aku gemes melihatnya, aku ingin memegang wajahnya, tapi ia menghindar dengan cepat sambil tertawa cengegesan.

“Yeeee… mau bukti ? ngga sadar yaaa kalo Ay udah lama ngejar-ngejar By, dan baru sekarang ngedapatinnya.. hahahahha !” balasku.

Ia mencibir. Lalu berkata:

“Iiiiiihhh.. Ge-er… Enak aja… tauan By yang ngejar-ngejar Ay ampe ngemis-ngemis and jatuh sakit karena pernah ditolak… hehehehehe… baru sekarang diterima, itu juga karena ngga tega.. heheheheheheheheehehhehe”

Ia tersenyum manis sekali saat mengucapkan guyonan itu. Lesung pipinya, mata belonya, juga kedua bibir tipisnya, mencipta senyum termanis yang pernah kulihat dan rasakan sehingga dalam benak pikiran menandakan ia adalah anugerah yang paling indah yang sekarang ku miliki.

By.. sekarang Ay yang punya tebakan..” panggilnya membuyarkan lamunanku.

“Apa..?”

“Bus-bus apa yang paling cakep? Ayooo…. !”

“Haahahahah…. Gampang itu mah.. !”

“Gampang-gampang… coba apa By..?”

“Jawabnya, Buset deh.. gue lagi yang paling cakep… hahahahhahaha… piye tho?”

“Iiiihhhhhh…… kok tau seh? Curang nie… orang mah jawab salah dulu kek.. !” rujuknya manja sambil memonyongkan bibirnya.

Aku tertawa. Menggodanya. Terus menggodanya.

“Dua kosong… dua kosong… “ Ledekku.

Bibirnya semakin monyong. Muka bt-nya mulai terlihat. Ia membuang muka, menghabiskan combro yang tersisa 2 lagi. Aku semakin tertawa melihatnya. Ku panggil nama sayang kepadanya berulang kali. Tapi ia tak merespon. Wajahnya tertekuk kini. Tak ada lagi senyum. Ku hampiri wajahnya, ku pegang tangannya. Ku coba menampilkan muka lucu untuk menghiburnya. Ia tetap tak bergeming. Tak ada senyum.

Aku mulai kehilangan akal untuk mencairkan suasana ini. Ia tetap tak tersenyum. Matanya menerawang kosong menatap menara Eiffel yang dini hari waktu Perancis ini udaranya menjadi lebih terasa dingin. Aku pun jadi ikut diam. Sama-sama menyaksikan menara Eiffel dengan pikiran masing-masing. Lama. Hampir sepuluh menit berjalan. Dan aku tak nyaman dengan keadaan ini.

Aku menoleh kepadanya, tepat saat itu juga, ia mengagetkanku dengan gerakan wajah yang melucukan, “Baaaaaaa…… !!!“

Aku tentu saja kaget bukan kepalang. Ia tertawa kencang. Riang ia tersenyum. “Mangkanya jangan bengong… !” ucapnya.

Sadar. Aku gemes kepadanya. Spontan ku raih tubuhnya. Ia menghindar. Ku coba untuk menangkapnya. Ia berdiri dan berlari. Penasaran, ku kejar ia. Ia berlari sambil tertawa. Mirip adegan film India, kami berkejaran di trotoar jalan sekitar menara Eiffel. Beberapa pasang mata yang masih asyik menikmati udara pagi di menara Eiffel sekilas menatap heran dengan tingkah laku kami. Tak ku hiraukan. Terus ku kejar ia. Dan ia terus menghindar.

Semakin lama larinya semakin lambat, hingga akhirnya aku dapat menangkap dan memeluk tubuh mungilnya. Ia memberontak. Tapi ku tahan. Tubuhku terus memeluknya. Ia terus berupaya melepaskan diri. Tapi tak bias. Gerakannya melemah. Ku pegang kepalanya, hingga wajah kami saling berhadapan. Nafasnya masih memburu. Aku tersenyum. Ia pun tersenyum.

Semilir angin pagi, dingin. Kami tetap berpelukan dengan wajah saling berhadapan. “I love you… Ay… !” ucapku lirih. “I love you too By… !” balasnya pasti. Kami tersenyum. Lalu perlahan kami mendekatkan wajah hingga hidung kami saling bertubrukan. Dan….

##

“Woy… bangun… udah pagi. Ngga berangkat kuliah loe ? “ suara kakak perempuanku kencang di balik pintu kamarku.

Suara panggilan dan ketukan dari pintu kamarku terdengar keras sekali. Berulang-ulang.
Aku kaget. Aku terjaga dari tidur lelapku. Mimpi indahku kandas oleh teriakan suara cempreng kakakku.

“Wooooyyyy…. Banguuuunnnn !!!!!”

Kembali suara itu terdengar. Sadar. Aku kesal. Ku lempar gulingku ke arah pintu kamarku.
“Udah bangun tauuuuu…. Udah berisik… pergi sono… ganggu orang tidur aja !”

Terdengar dari luar suara tawa kakakku yang kali ini ku anggap suara tawanya mirip tawa kuntilanak yang kehilangan anak.

“Heheheheheheh…. Mangkanya buruan bangun… Waya gini…. Anak muda belum bangun tidur…..!” timpalnya lagi.

“Cerewetttt …….!” Umpatku.

Kembali terdengar tawa dari luar kamar. Kesal, segera aku bangun. Namun, sebelum beranjak dari kasur, ku lihat majalah Annida yang tergelatak di samping bantal. Ku lihat artikel tentang menara Eiffel yang ku baca sebelum ku pejamkan mata malam tadi.

“Ehhhmmmmm… pantes…., rupanya ke bawa mimpi nie artikel. Hehehe…” ucap batinku.

Ku baca kembali artikel tentang menara Eiffel yang ada di kolom ensiklopedia majalah Annida terbitan 1-15 oktober 2004 itu.

Menara Eiffel dibangun pada tahun 1889 dan diberi nama menurut nama pembuatnya yakni Alexander Gustav Eiffel. Menara Eiffel tingginya 300 m. tangganya berjumlah 1889 buah, sesuai dengan tahun pembuatannya. Biaya pembuatan menara Eiffel kurang lebih 6,5 juta Franch (coba kalikan dengan kurs rupiah sekarang ini). Sampai tahun 1929 menara Eiffel merupakan bangunan yang tertinggi di dunia. Tetapi sekarang ini menara tersebut telah dikalahkan oleh gedung Khrysler Building di New York yang tingginya 320 m (anugrah Com).

Aku tersenyum. Mengingat kembali mimpi indah yang baru saja ku rasakan. “Aaah… semoga kelak mimpi itu terjadi….. Amin!” lirihku.

Aku segera bangun dan menuju kamar mandi. Mempersiapkan diri menuju kampus. Sekilas ku lihat jam di hapeku, dan.. yaaa Tuhan…… udah siang banget.


Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters