Jumat, 30 November 2012

First Hunting; Night at Pasar Kemiri Depok


Udah lama ga nge-blog,  sekalinya muncul pake judul bahasa Inggris. Padahal mah isinya… Betawi Punya Gaya.

Hehehehehehehe… sok iyeee….

Ehmmmmmm….

Akhirnya my teacher fotography ngajakin hunting perdana ke ‘alam bebas’ atau acara non formal (waktu dan tempat; kapan aja) setelah dua bulan berturut-turut ngandang di acara formal (wedding) di berbagai daerah di wilayah Depok.

Momen yang sungguh dinanti

Pukul 22.15. Gua dan Bapak Dower (my teacher fotoghrapy) meluncur dari kediaman di Pitara Depok pake motor si cantik Vega R berboncengan menuju lokasi hunting yaitu fly over di jalan Nusantara Depok dan pasar Kemiri Beji Depok.

“Kita motret isi pasar Lung. Ntar loe banyak ngeliat obyek dengan beragam warna di sana. Bagus dah buat moto” ujar pak Dower

“86” Kata gua senang.

Nyampe di fly over langsung hunting. Bapak Dower langsung start duluan. Memotret pasar kemiri dari atas fly over. Hasil jepretanya bikin gua ngiri dan pengen punya jepretan kaya Bapak Dower. Tapi sayang, hambatan alam ada bae datengnya. Angin kuenceng banget hembusannya, akibatnya hasil foto langsung banyak yang goyang (ngga fokus)

“Kita turun aja Lung… lansung ke pasar”

Barulah perjalanan hunting malam ini dimulai. Bawa kamera Nikon D90 dan lensa Tamron 18-200, gua senyum bahagia, meski jujur secara hasil final jauh dari harapan.

Ora opo-opo… namanya juga baru belajar.

Dan inilah hasilnya.

EeEEEggg….. iinggg… eeeeeennnnnnnnnnnnggggggggggggggggg………..
SELAMAT MELOTOTI

 (gambar diambil di fly over)
(Salah satu aksi pekerja malam di jalan Margonda:Nge-las besi Billboard)

Selasa, 03 Juli 2012

Hatchi....Pergi KAu.... HAtchi.......

Kau pernah mencintai, kawan ?

Aku pernah

Dan apakah kau pernah membenci, kawan ?

Aku sekarang

So....

Teringat pesan "cintailah sekedarnya saja, karena bisa jadi orang yang kau cintai kelak menjadi orang yang paling kau benci. Pun sebaliknya"

Ya Tuhan....

Ia Menghilang

Memerdekakan diri

Dari jiwa rusuh nan egois

Ini

Sabtu, 26 Mei 2012

Nasi Goreng ‘Tengah Malam’


Tek…. Teeek…. Teeeeek……

Begitu bunyinya kalau ia memanggil calon pembeli. Selalu terdengar olehku jika jam sudah melewati angka 22.00 wib. Panggilan yang khas. Panggilan yang bersumber dari ketukan sendok pada bokong wajan. Nyaring dan terdengar merdu (bagi yang mengerti musik. Hehehe…. Sok ni yeee…)

Di tengah menjamurnya para pengusaha panganan malam membuka lapal di pinggir jalan, ia dan sebagian kecil lainnya (sekoteng, kue putu) masih mau bertahan mengitari kampung yang sudah sepi nan sunyi. Usaha yang luar biasa.

Aku jadi bertanya-tanya. Apakah dagangan mereka bisa habis yaaa?
Secara gitu…. Jualan malam-malam yang suasananya udah sepi dan banyak orang yang sudah terlelap. Paling satu, dua, atau tiga pembeli. Tapi…..

Aahhhh…. Kok aku yang jadi pusing mikirin.
Positifnya saja.

Pedagang itu sudah mau berusaha bekerja keras. Ia bergerak. Tak mau berdiam diri. Ia mencari rezeki yang selalu Tuhan sediakan bagi hambanya yang mau bergerak dan berusaha.

Cacing dan burung saja bisa mendapatkan rezeki. Apalagi dia, mereka, atau kita semua selaku manusia, hewan yang berakal. Begitu katanya…

So…

Bergeraklah…. Sekarang…… lakukan yang kamu bisa…. Yakinlah....!!!

Rabu, 16 Mei 2012

Balada Gitar Hijau Hitam dan Cita-Cita


Gitar hijau hitamku. Teronggok di pojok kanan kasur tidurku. Tersentuh. Tapi jarang.

Kuberikan nama gitar ‘hijau hitam’ karena corak warna yang menghiasi tubuhnya berwarna demikian. Beli dengan seorang teman kira-kira 5 tahun yang lalu di pasar Ciputat. Dengan harapan aku bisa memetik dan memainkan secara apik senar gitar tersebut layaknya temanku memainkannya.
Harapan tinggalah harapan.



Ketidaksungguhan dan tiadanya kerja keras mempelajari dan memainkan gitar akhirnya membuat gitar ‘hijau hitam’ hanya menjadi barang asesoris kamar mungilku. Aaaahhh…. Nasibnya….

Percuma kalau ingin jago. Percuma punya cita-cita tinggi, tapi tak ada usaha keras untuk mempelajarinya. Tak kan pernah bisa.

Dan fakta ini terjadi padaku.

Dulu. Dulu sekali.

Saat pertama niat beli, aku ingin belajar, jadi jago, kemudian mampu mengaransemen musik untuk dunia seni wabil khusus teater.

Sekarang. Sampai detik ini.

Hahahahahahahaha….

Minggu, 13 Mei 2012

Cerita Angkot OOH Angkot


Hampir 4 tahun aku tidak lagi merasakan indahnya duduk atau berdiri berdesak-desakan dengan banyak orang dalam angkutan umum atau di sebut juga angkot.  

Kemarin aku mencoba kembali duduk sebagai penumpang di angkot menuju terminal di kotaku. Ku rasakan sensasi luar biasa saat aku duduk dan saling berhadapan dengan penumpang lain. Dalam perjalanan yang sedikit memakan waktu yang panjang karena terjadi antrean panjang kendaraan di tengah pasar, aku menikmati perasaan rindu dan takjub akan indahnya berada di kendaraan yang berisi kurang lebih 6 prang (penumpang tidak penuh).

Ku tatap wajah mereka satu persatu. Meski tidak mengenalnya, ku perhatikan mereka secara seksama. Tentu dengan sembunyi-sembunyi. Ada seorang ibu muda dengan dandanan necis ala pegawai kantor yang sepertinya baru akan berangkat kerja. Ada juga seorang remaja putri yang dengan make up ‘medok’ di wajahnya menjelaskan dia adalah salah satu pegawai toko kosmetik di salah satu pusat perbelanjaan di Margonda. Matanya sekilas tadi memandangku, mungkin dia merasa aku sedang memperhatikannya. Hehehe …

Sementara di sebelah kanan kiriku adalah dua orang lelaki setengah baya yang sepertinya mereka akan turun di pasar tradisional. Keduanya memejamkan mata. Tak menghiraukan suasana yang terjadi di dalam angkot atau di luar. Mereka asyik dengan pikirannya masing-masing. Di depanku duduk dua orang siswi sekolah menengah atas yang tampak anggun dan seksi. Dengan memakai seragam ‘androk’ di atas lutut, sedikit memperlihatkan paha mulus keduanya membuatku selalu mencuri-curi kesempatan untuk dapat meliriknya. (hahahahaha…. Mau yaaa?)

Sabtu, 12 Mei 2012

Kus-Kus Si Pemalu


Sumpah.. katro banget gua. Udah setua ini baru tau ada binatang yang amat sangat pemalu. Kalo dipikir ‘kemana bae emang selama ini? Bujug dah..’

Berawal dari pagi yang cerah, gua berangkat beraktifitas sebagaimana mestinya. Meski ini hari beda jam masuknya dari hari biasanya, gua manfaatin sisa waktu sebelum masuk gawe dengan mampir di salah satu base camp club motor MP3 Depok Comunity(Motor Puyeng 3 Tahun). Sang direktur bengkel sedang duduk asyik menghisap rokok ditemani segelas kopi liong. Serupuuutttt……

Dia nyambut gua dengan senyum terhangat seperti sinar matahari pagi ini. Ngobrol ringan pun terjadi. Tema apa bae dibahas. Sampai pada dia bercerita, kalo dia mendapatkan hewan bernama Kus-kus. Gua kaget. Jelas sangat kaget. Sebab setau gua nama Kus-kus adalah milik seorang pelawak Indonesia (sudah almarhum kalau tidak salah). Tapi ternyata dia tidak bohong.

Dia keluarkan hewan itu beserta dengan kandangnya. Ngga gede. Tapi ngga juga dibilang kecil. Umuran anak smp lah kalo pake umur manusia. Hehehehe.. (sotoy gua).
(Jangan Bengong Kus....)

Minggu, 06 Mei 2012

Cerita Kolor Biru (Hi..Hii..Hiii...Hiiii)


Aku cowok bertipikal terlalu sayang dengan barang yang sudah kumiliki. Meski kondisi barang yang sudah tidak layak pandang maupun di gunakan, aku masih terlalu sayang untuk membuangnya. Terlebih barang itu memiliki ‘cerita’ tersendiri yang amat berkenan dalam liku hidupku.

Seperti celana kolor ‘bola’ berwarna biru yang kini kondisinya usang dan layak untuk di musiumkan.

Tali karet yang melingkar sebagai ikatan penguat jika tak sesuai dengan ukuran badan, juga bagian belakang yang mulai menipis hingga menjurus kepada bolong adalah kondisi terakhir celana kolor biru tersebut. Begitulah aku menyebutnya sekarang.

(Bagian depan kolor)

Emak tercintaku berulang kali tanpa bosan menyindir dan menyarankan untuk segera membuang dan menjadikan lap untuk celana kolor biru itu. Dan aku tak bergeming. Aku tetap menggunakannya sebagai celana pelengkap (baca;dalam) jika aku menggunakan celana panjang juga saat-saat aku dalam kondisi santai. Celana kolor tersebut tetap setia melingkar di pinggang kecilku. Sehingga, kalau dari dekat aku tampak sekali memakai celana yang masuk genre kadaluarsa.

Sabtu, 05 Mei 2012

Inspirasi Novel Episentrum 23


Bagaimana kabarmu hari ini? 
Sehat selalu yaaaa…. Amiiin


Aku tadi pagi mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada mu. Tapi belum sempat kau balas, iya kan? Ngga pa-pa kok.. hehehe


Tidak ada maksud apa-apa dalam sms itu, hanya sekedar ingin berbagi informasi. Bukankah ‘berbagi’ itu merupakan salah satu jalan untuk kita mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan hati? (itu yang ada dalam pikiranku)


Aku tahu kau memang tidak begitu maniak untuk baca novel layaknya aku. Dan aku pun tahu, kau baca novel jika memang benar novel itu adalah novel yang bagus dengan kategori menginspirasi untuk diri.


Nah, 3 hari yang lalu aku pergi ke gramedia Depokdan membeli sebuah buku bergenre novel dengan judul ’23 Episentrum’ plus ‘Suplemen Episentrum’ karya Adenita dan puji Tuhan baru tadi pagi juga (subuh tepatnya) novel itu telah kulumat habis.

Selasa, 27 Maret 2012

SHOW UNIK ‘PENYAIR’ JALANAN

Baru tadi dia menangis, lima belas menit yang lalu. Tapi sekarang sudah bisa tertawa terbahak-bahak. Kencang. Katanya sambil meringis:”Ya kan …. Ngga percaya sih lo .. !” Dia berbicara seorang diri
Kemudian dia melanjutkan tawanya. Geli. Tubuh kurusnya berguncang-guncang. Tangan kanan memegang perutnya. Dia meringis. Kedua matanya terpejam sesaat.
Aku bengong. Memandang tidak jelas ke arahnya. Lima belas menit berjalan ia tertawa dengan puas. Tanpa ekspresi, aku bertanya dalam hati :”Kenapa ini orang ? Apa maksud dari ucapannya tadi ?”
Tawanya mereda. Volume suaranya yang keras tiba-tiba mengecil. Kini ia duduk membelakangiku. Kemudian suaranya terdengar lirih:”Tuh kan …. Dia mah begitu !” 
Sepintas ku lihat lirikan matanya tertuju kepadaku. Tapi dia buru-buru membuang muka. Menghindar terjadinya kontak mata antara aku dan dia. Aku jelas dibuat bingung oleh sikap pria di sampingku ini. “Apa maksudnya dia terus bergumam ke arahku?” Tanya hatiku kembali. Tangan kananku mengambil makanan ringan yang ku bawa. Ku makan dengan hati menduga-duga atas sikap pria berkaos singlet dan celana pendek yang kini berdiri dan memandangi kerumunan orang menyaksikan atraksi topeng monyet tak jauh dari kami berdua duduk. Ia tersenyum sejenak tapi berlanjut pada wajah cemberut yang dibuat.
Aku tidak mengenal pria ini. Tiga puluh menit yang lalu saat aku mencari tempat istirahat di taman kota, aku melihat dan mendapatinya dia sedang menangis di bangku kosong seorang diri. Tanpa bermaksud untuk menggangunya, aku memilih duduk di bangku kosong dekat dengannya. Aku berharap dapat menghilangkan letih dan suntukku selama setengah hari berkutat di meja kantor kerja dengan memandang pemandangan alami yang tepat di depan mataku kini.
Anak-anak kecil berlari-larian. Beberapa pasang insan yang asyik bermesraan. Tukang jajanan berlomba menjajakan barang. Seorang bapak tua sedang nyaman dengan baca Koran sambil tiduran. Bahkan melihat indahnya air pancuran di tengah-tengah taman.
Dia tidak bersikap aneh ketika aku duduk di sampingnya. Hanya terdengar tangis sesugukan yang berulang-ulang dari mulutnya. Dia pun tidak memandangku sama sekali. Sampai tiba dia berubah sikap dari menangis ke tertawa terbahak-bahak. Lantas sekarang berubah sikap lagi seperti pertama kali aku melihatnya.
“Aku ini manusia bebas. Pergi dan datang sesuka hati. Terbang melayang kemana saja ku suka. Menghampiri setiap desah nafas kehidupan semua insan. Menebar senyum. Berbagi kasih. Menghapus sedih. Aku bebas merdeka.” 

Rabu, 29 Februari 2012

NIKMATNYA KORUPSI (BETUL??)


Bener kan, apa kata gua ? dia mah orangnya suka ngibul.. masa nasi uduk Cuma dua ribu dibilang lima ribu… banyak bener berarti korupsinya kan ?

Ehmmm.. biarinin aja, Cuma tiga ribu doang. Anggap sebagai upah aja.

Yaaaa ngga bisa gitu doung man ! kalo dia kagak kita ajarin dari sekarang ato kita kagak kasih tau dari sekarang kalo gitu tuh namanya boong alias korupsi, bisa berabe nantinya…

Dia kan udah gede.. ngapain pake bilangin segala, yang ada malah ntar kita pada berantem.

Parah lu ah ! justru itu dia kudu kita bilangin. Loe pengen apa ngeliat dia jadi pembohong terus menerus.

Yaa udah kalo gitu loe aja yang bilangin, gua ngga mau ikut campur. Gua udah cukup senang ama keadaan kaya gini. Toh gua ngga dirugiin ama dia.

Salah besar loe man kalo mikir kaya gitu. Itu egois namanya. Itu bukan teman yang baik.

Kok loe bisa ngomong kaya gitu sih ?

Sekarang, loe emang belom dirugiin, tapi tidak menutup kemungkinan lain waktu loe yang bakalan kena dikibulin. Udah banyak man cerita tentang dia yang ujung-ujungnya nilep duit orang. Terus loe sebagai temen seneng gitu punya temen yang punya sikap kaya gitu ?

Aahhh !!!

Minggu, 12 Februari 2012

Malam Di Bale Bawah Jambu

Enak banget sandaran di bawah pohon jambu. Dengerin Bens Radio acaranya asal Goblek, muterin lagu-lagunya Bang Bens. Asyik. Serasa ada di zaman tahun 70-an. Damai bener lirik dan musiknya.

Kepala manggut-manggut. Biarin dah nyamuk pada nemplok di kaki dan tangan. Gatel emang, tapi bener-bener asyik. Lagunya syahdu.

Dasar emang bang Bens, kreatif banget. Tema apa bae bisa di jadiin lagu. Kaya sekarang yang gue dengerin, lagu tentang tema dia ngundang pada semua orang untuk dateng di acara nikahannya. Lucu. Nyentil banget. Bikin gua sendiri jadi pengen buru-buru kawin. Sayang gua belum punya kesempatan. Hahaha… calon maksudnya.

Gua pengen banget bisa buru-buru kawin, kaya temen-temen. Tapi sayang, sepertinya gua belum punya jodoh ampe sekarang. Padahal, kalo diliat secara umur, gua udah waktunya. Nabi Muhammad aja nikah umur 25 tahun, sementara gua, sekarang udah lebih di atas Nabi umurnya. Tapi belum kawin-kawin juga.

Hahahahahahha…. Jadi pengen ngakak dengerin lagu bang Bens.

Sekarang berlanjut lagu yang lirik bagian belakangnya berakhiran kata ‘ol’ seperti kata tol, masyitol, bahenol, dodol, merah jambu bol, jengkol, ancol, dongkol, kontrol dan lain-lain (apa yaa nama judulnya?).

Ada-ada bae bang Bens mah. Bikin ati and pikiran seger. Padahal tadinya lagi butek banget keduanya. Maklum bujangan, mikirin yang ngga-ngga karuan. Salah satunya ya masalah wadon. Hehehehe….

Pusing emang ya kalo mikirin wadon. Apalagi posisi wadon yang kita pikirin adalah wanita yang kita cintai...... Ehmmmm…..

Lanjut ah dengerin lagu bang Bens. Biar tenang nie ati ama pikiran. Mpok Ida Royani sekarang giliran nyanyi dengan judul "Cinta Putus di Tengah Jalan"

Aku jadi sangsi takut terulang lagi
Peristiwa cinta yang telah terputus di tengah jalan
Betapa kasih sayangku tak terbalas lagi
Tak kan mungkin terjadi
Tepuk sebelah tangan
Lalalalalalala.....
Apa yang terjadi aku telah mengerti
Aku lihat di depan mata
Kau sudah mendapatkan lagi
Tak usahkah kau tega menyakitkan hati
Ku putuskan berpisah hanya sampai disini
Lalalalallal



Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters