Rabu, 25 Maret 2015

Teladan sikap SANTUN Nabi Muhammad saw

Bersikap santun.. lemah lembut..

Tidak membentak

Itulah ajaran Nabi Muhammad kepada umatnya, ketika terjadi kesalahan yang telah dilakukan. Banyak contoh beliau yang patut diteladani terkait kesalahan yang dibuat oleh umatnya. Salah satunya peristiwa seorang Baduy yang kencing di masjid, oleh sahabat ingin dimarahi tapi dicegah oleh Rasul, malah para sahabat diperintahkan untuk menyiramnya. Alasan beliau, “Mungkin Baduy tersebut tidak tahu larangan kencing di masjid”. Subhanallah.. Luar biasa..

Indah banget
Damai pisan eyy.. !

Tak ada bentakan
Tak ada makian
Apalagi sampai di beri hukuman

Pelajaran berharga tiada tara dari sikap santun dan lembut Nabi Muhammad saw kepada kita semua.
Dengan dasar berfikir positif “dia belum tahu” sudah seyognyanya kita untuk menebarkan sikap santun dan lembut untuk semesta

Aku tak mau berandai
Aku pasti bisa dan yakin bisa
Meski karakterku penuh emosi dan amarah

Aku harus bisa
Aku sudah mencoba
Dan aku bisa

Meski sering pula terlupakan
Namun perlahan,
Yakin aku bisa bersikap santun dan lemah lembut

Yukk sama-sama saling mengingatkan

Selasa, 17 Maret 2015

Anugerahku, Sempurna

     Biar bagaimanapun dia adalah sempurna
Sikapnya
Parasnya
Kecerdasannya
Sungguh di luar imajinasiku

     Biar bagaimanapun dia adalah sempurna
Senyumnya
Tawanya
Candanya
Sungguh cermin kebahagiaan

     Biar bagaimanapun dia adalah sempurna
Cemberutnya
Sedihnya
Tangisnya
Sungguh dukanya menjadi dukaku

      Biar bagaimanapun dia adalah sempurna
Anugerah terindah yang pernah ku miliki
Walau sesaat

Kamis, 12 Maret 2015

Begal Versi Anak-Anak

Dkils- Sore menjelang. Panas siang matahari tergantikan oleh deru sepoi angin. Parto sudah dalam keadaan rapi dan wangi. Ia  asyik bermain robot Transformer sambil menanti kedatangan ayahnya dari kontor.

Mama Parto sibuk dengan jahitan baju. Sesekali ia memandangi Parto dengan mengulas senyum. Bahagia karena putra bungsunya hidup dalam keadaan sehat wal afiat sampai kini.

“Mama.. memang benar yaa kalau kita tidak boleh makan yang bukan milik kita? Meskipun itu punya kakak atau adik sendiri gitu?” tanya Parto polos.

Mama tersenyum mendengar pertanyaan cerdas dari putra bungsunya. Ia mengangguk pelan. Parto pun merasa tak puas dengan jawaban anggukan Mama.

“Kenapa sih Ma kok ngga boleh?” 

“Sayang, Nabi kita, Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk membiasakan terlebih dahulu meminta izin kepada siapapun pemilik makanan atau barang yang akan kita gunakan atau pinjem.”

“Biar kenapa Ma?”

“Coba sekarang adik rasakan. Kalau misalnya adik punya ice cream di kulkas, tiba-tiba saat adik ingin memakannya, ternyata ice creamnya udah ngga ada. Atau ice creamnya tinggal setengah. Bagaimana perasaan adik?”

“Pasti sedihlah Ma..”

“Iyaa… bahkan mungkin adik malah menangis. Sama yang akan dirasakan oleh orang lain. Ketika miliknya berkurang atau bahkan hilang tanpa sepengetahuannya, maka dia akan bersedih. Makanya, biar kita tidak membuat orang lain sedih, kita tidak menggunakan atau mengambil milik orang lain.”

“Oooh gituu…”

“Kalau mau minjem barang, silahkan izin terlebih dahulu untuk meminjemnya. Jangan asal pakai aja.”

“Iyaa Ma.. Adek pasti akan izin terlebih dahulu kalau mau minjem.”

“Memangnya ada apa kok tiba-tiba adek bertanya kaya gitu?”

“Begini Ma, tadi itu di kelas ada temanku si Rio membawa buah-buahan yang keliatan enak banget. Warnanya merah. Semua teman-teman ingin makan buah itu. Tapi kata Rio, nanti aja makannya bareng-bareng setelah makan siang.”

“Terus yang jadi masalah apa?”

“Nah.. tiba-tiba salah satu temanku si Usy bilang: ya udah, kalau ngga diizinin ama si Rio kita ambil ajaa yuk buahnya sendiri. Ngga usah nunggu si Rio. Aku udah kepengen banget nih.”

Mama menyimak cerita Parto dengan serius. Sementara itu Parto asyik melanjutkan cerita kejadian tadi pagi saat berada di kelas.

Saat Usy ingin mengambil buah itu, tiba-tiba temanku si Saiful berucap: "kita ngga boleh makan yang bukan milik kita tanpa izin tau. nanti yang ada kita malah berdosa". Begitu kata Saiful. 

"Iya... itu namanya mencuri alias begal. Hahahaha...." Sambung Jono

Eeh, si Usy malah menangis Ma. Yaudah kelas akhirnya jadi rame deh.” Ujar Parto mengakhiri ceritanya.

Mamapun tersenyum sambil berkata: “Apa yang dikatakan oleh temanmu Saiful memang benar. Sama seperti yang tadi Mama katakan kan? Kita harus izin terlebih dahulu kepada yang punya. Karena itu perintah Rasulullah. Agar kita tidak di cap sebagai pencuri."

“Iya Ma…” Ujar Parto sambil melihat cokelat milik kakanya yang ada di atas meja.




Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters