Selasa, 17 Mei 2016

Maju Mundur Akreditasi Sekolah


Di papan pengumuman ruang guru tertulis;

Bapak/Ibu guru
Akhir minggu ini akan dilakukan penjilidan kurikulum (RPP, silabus, dkk)
Untuk itu penggumpulanya ditunggu s.d hari Jumat 29 April 2016-05-17 
Mohon kerja sama dari seluruh guru
Terima kasih.

Melihat pengumuman ini, aku teringat pernah menulis tentang kegiatan akreditasi yang tertunda. Catatan tentang kehebatan seorang pimpinan dalam melobi. Lebih lengkapnya biarlah ku tulis di sini catatan itu.

Akreditasi 2015; Di Tunda
Hampir saja aku melewatkan menuangkan ide merangkai kata pada tema yang menarik dan seksi untuk di bahas dan di kaji.

Beberapa bulan lalu (kurang lebih 6 bulan), pimpinan memberitahukan mengenai program akreditasi 2015 yang yang akan dilaksanakan kalau tidak bulan September 2015 ya Oktober 2015.

Seiring berjalan waktu, kegiatan tersebut mendekati hari ‘H’ bahkan sudah ada pengumuman jelas di papan bahwa pelaksanaan akreditasi 2015 di lakukan di awal bulan Oktober 2015. Jelas, ini sungguh mengagetkan (bagi kawan-kawan yang belum mempersiapkan diri).

Kaget karena saat ini berbarengan dengan aktifitas yang luar biasa padat. Deadlinenya ada UF 1, selang satu minggu dilanjut UTS, kemudian karya wisata menanti berikutnya.

Dilalah, pimpinan beserta team panitia suatu hari berkumpul perdana. Dilanjut beberapa hari kemudian mendapat pembekalan dari UPT terkait administrasi akreditasi 2015. Beberapa hari kemudian, semua guru dikumpulkan untuk membahas tehnis dan persiapan akreditasi.

Senin, 09 Mei 2016

Peduli Sampah di Car Free Day Jakarta

Baru kali ini bisa mengikuti car free day di Sudirman Jakarta. Berangkat dari stasiun Depok menuju stasiun Sudirman bersama kekasih tercinta menikmati udara pagi Jakarta sambil olah raga. Begitulah niatnya.

Sampai di stasiun Sudirman, kami berjalan kurang lebih 5 menit menuju lokasi di selenggarakannya kegiatan car free day. Kami naik tangga jalan, sampai di atas, Nampak keramaian lalu lalang orang dengan aktivitasnya masing-masing.

Berjalan santai sambil mengobrol, berlari-lari kecil, menggerak-gerakan badan, bernarsis ria, duduk di pinggir jalan, senam bersama, menjadi pemandangan utama di kegiatan ini.

Tadinya dalam benakku kegiatan car free day yaa tok berurusan dengan olah raga atau jalan santai. Ternyata eh ternyata, beragam aktivitas warga tumplek blek di area jalan Sudirman.

Selain yang ku sebutkan di atas, banyak kegiatan yang jauh dari pikiran. Berdagang, menjual jasa, hiburan seperti memakai kostum ondel-ondel dan tokoh kartun, promo komunitas, ada aksi debus dan masih berlakunya aktivitas bus way di koridornya. Ini sungguh di luar dugaan (norak banget yaa, ngga up date nih yang nulis. Haha)

Minggu, 08 Mei 2016

Jelang Aktivitas Mengajar

Esok hari kembali mengajar, apa yang harus dipersiapkan malam ini?

Aku biasanya nulis, memplanning semua kegiatan yang esok hari dikerjakan. Terutama persiapan untuk mengajar seperti RPP dan LK.

Selebihnya aku biasa menulis motivasi-motivasi untuk diri sebagai vitamin dan kekuatan mental maupun fisik yang habis menjalani masa rehat. Diibaratkan tulisan-tulisan motivasi ini sebagai charger diri menghadapi hari esok.

Tema tulisan biasanya seputar:
1. Niat saat mengajar
2. Motivasi dan tujuan
3. Tehnis-tehnis mengajar
4. Doa atau harapan

Malam ini sebelum beraktifitas, mintaku kepada Allah swt; Semoga di berikan kekuatan mental, fisik, hati dan fikiran sebagai insan pengabdi dan bermanfaat kepada semesta raya, wabil khusus untuk anak-anak penerus bangsa yang berada di lembaga pendidikan.

Semoga aku dijadikan guru yang memiliki karakter idaman yaitu:

1. Professional
2. Percaya diri
3. Iklas dan sabar
4. Kreatif dan inovatif
5. Pengasih dan penyayang

Kabulkan dan lancarkan ya Allah. Aamiin 99x

Sabtu, 07 Mei 2016

Skill Menulis Bagi Guru

Apa yang bisa aku kembangkan selain kemampuan menjadi seorang guru?

Telatkah di usiaku sekarang aku mempertanyakan kemampuan lain selain guru?

Haruskah aku mengembangkan kemampuan di bidang lain saat ini?

Bukankah cukup satu kemampuan namun terasah secara professional dan berprestasi?

Kalau cukup satu, sudahkah memenuhi standar untuk dikategorikan sebagai ‘kemampuan mapan’?

Apa yang harus aku lakukan sekarang?

Sekedar catatan untuk bahan tinjauan terkait skill lain yang bisa di asah untuk dikembangkan di hari-hari berikutnya sebagai penunjang kerjaan sebagai guru professional, yaitu:

1. Skill menulis fiksi
2. Mendongeng
3. Fotografi

Di akui ini semua masih setengah matang, tak kan pernah efektif jika ingin di jalani semua, karena sudah pernah dilakukan dan hasilnya setengah matang.

Dan sekarang, saatlah ditentukan salah satu untuk di tekuni, di perdalami, di asah, dan di kembangkan secara sungguh-sungguh dan kerja keras agar ke depannya bisa menjadi ‘nilai’ lebih untuk skill hidup bersama keluarga.

Pilihan tersebut jatuh pada “Menulis Fiksi”

Selasa, 26 April 2016

Cerita Sekaleng Biskuit Khong Guan

Waktu sekolah di Jawa, duluuuuuuu banget… tahun 90an. Paling senang kalau orang tua jenguk terus ngebawain Mie sekerdus plus sekaleng biscuit, Khong Guan.

Wah.. kalau di lemari udah ada kaleng Khong Guan, kita laksana menjadi ‘Raja’ selama seminggu di hadapan teman-teman. Haahahaha…

Kenapa begitu?

Karena dengan biscuit Khong Guan, kita selalu di dekati oleh teman-teman. Kalau sudah bergitu, kita bisa nyuruh-nyuruh mereka, Tentu dengan balasan memberi sedikit biscuit Khong Guan. Tak jarang mereka menyanjung-nyanjung siapa saja yang kedapatan punya biscuit Khong Guan. Makanya, biscuit Khong Guan menjadi primadona di mata anak-anak. Siapa yang punya biscuit Khong Guan, dialah ‘Raja’ saat itu. Haaaahaha

Alasannya mungkin karena beragamnya jenis biscuit Khong Guan yang ada dalam kaleng. Kalau bisa disebutkan, ada jenis wafer, biscuit kelapa, terus rasa coklat dan banyak lagi (ga tau nama yang lain). Wajar kalau demikian adanya biscuit Khong Guan jadi primadona. Karena kita bisa memilah milih jenis biscuit yang mau dimakan dan dibagikan sesuai selera.

Aaah.. biscuit Khong Guan ternyata menyimpan sejuta cerita dan kenangan.

Sekarang dihadapanku terdapat satu kaleng Khong Guan. Dan pas ke buka ternyata isinya kue rengginang. Hehehehehe…

(Google;solopos.com)

Minggu, 24 April 2016

Perang Melawan Hawa Nafsu

(Gambar diambil dari Google; datarental.blogspot.com)

Berulang kali Allah mengingatkan. Menegur bahkan menghukum karena kebodohan, kelalaian, keegoisan, juga kesombongan hingga akhirnya masih terjerembab dalam jurang kehinaan.

Astagfirullahal ‘adziim.. Astagfirullahal ‘adziim..

Dengan Rahman  Rahim-Mu
Dengan Kasih Sayang-Mu
Kau selalu menjaga dan membimbingku
Tak henti dan tak pernah putus asa
Allahu Akbar… Engkau maha Besar…

Hawa nafsu adalah sebuah perasaan atau kekuatan emosional yang besar dalam diri seorang manusia; berkaitan secara langsung dengan pemikiran atau fantasi seseorang. Hawa nafsu merupakan kekuatan psikologis yang kuat yang menyebabkan suatu hasrat atau keinginan intens terhadap suatu objek atau situasi demi pemenuhan emosi tersebut. Dapat berupa hawa nafsu untuk pengetahuan, kekuasaan, dan lainnya; namun pada umumnya dihubungkan dengan hawa nafsu seksual (sumber:Wikipedia.org)

Benar apa yang dikatakan oleh Kanjeng Nabi Muhammad saw terkait perang besar sesungguhnya yang kita hadapi. Aku benar-benar kesulitan untuk membendung pergerakan musuh bernama hawa nafsu.

Di usiaku sekarang, aku masih terpuruk. Masih terbuai dengan kenikmatan sesaat yang di dapat dari mengikuti hawa nafsu. Kesadaran untuk melawan dan menghindari kerap datang, tapi selalu kalah oleh rayuan dan godaan dari kenikmatan semu mengikuti hawa nafsu.

Inikah tanda ketidaksungguhanku melawannya?
Inikah ciri lemahnya komitmen untuk melawan?
Inikah bukti tipisnya kadar iman dan ketaqwaan?
Inikah fakta bahwa jika kita menuruti hawa nafsu maka semakin terjerumus membawa pada keburukan dan menjauhi kebaikan?

Astagfirullahal ‘adziim.. Astagfirullahal ‘adziim…
Laa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim

Jumat, 22 April 2016

Figur Bapak Yang Membanggakan

Secara biologis, aku belum memiliki keturunan alias anak. Selama ini aku hanya bisa menyaksikan anak-anak orang lain atau saudara tertawa gembira ataupun sedih menangis. Bahkan untuk bermain dengan mereka pun aku harus menunggu saat tugas berada di sekolah, alias saat mengajar.

Sejujurnya aku merindukan sosok anak-anak dari hasil biologisku sendiri. Aku ingin membelai, menggendong, bermain, bercanda, belajar, bercerita dan semua aktivitas kekeluargaan antara bapak dan anak.

Aku ingin sekali menjadi figur seorang bapak yang membanggakan bagi anaknya. Ingin membina dan mendidik anak sesuai dengab ajaran sang teladan  Muhammad saw. Seperti yang pernah di uraikan dari @sayangianakyuk (yang aku peroleh dari kiriman group WA) yang menjelaskan bahwa anak yang dekat dengan bapak cenderung memiliki emosi yang stabil. Saat dewasa dia lebih percaya diri dan bersemangat mengeksplorasi potensi diri untuk merealisasikan ide dan impian.

Tak ada salahnya kita mencoba:
1. Memberi perhatian bila anak menangis dan sedih
2. Bapak bisa sesekali memberikan makan pada anak dan menyuapkannya
3. Bermain dalam waktu senggang, jangan sibuk main dengan hape
4. Mencoba membantu melakukan perawatan pada anak, seperti menggantikan baju, memandikan, memakaikan sepatu, dan lain lain
5. Bicara dengan komunikasi yang baik. Komunikasi bisa lewat kata, lagu, atau belaian kasih sayang, dan ciuman ringan di pipi dan kening.
6. Beri tanda mata meski hanya kecil dan sederhana saat pulang ke rumah
7. Menjadi panutan
8. Beri dukungan dan pujian
9. Jangan terlalu keras memaksa
10. Berilah ciuman meski anak sudah terlelap
11. Jangan menggoda berlebihan
12. Biasakan meminta maaf kepada anak
13. Jangan bertengkar dan bersuara keras di depan anak
14. Tak membawa pekerjaan kantor ke rumah

Di luar sana, banyak bapak yang tidak lagi perduli kepada anak-anaknya. Apalagi jika seorang anak melakukan kesalahan menurut orang tua, maka dapat dipastikan sang anak akan menerima hukuman yang menyakitkan. Na'udzhubillah..
Jangan sampai aku menjadi sosok orang tua demikian.

Sekarang menjadi kewajiban bagi diri pribadi untuk mempersiapkan diri secara lahir batin, juga mental untuk mencipta 'karakter pribadi bapak yang membanggakan' untuk keluarga. Semoga bisa.

"Senyum anak-anak, ceriakan semesta raya
Save dari segala kekerasan pada anak-anak"

Kamis, 21 April 2016

Untuk Dini Hari Yang Bermanfaat

Percuma saja bangun malam kalau toh akhirnya cuma bisa bengong alias melamun saja. Tak ada aktivitas positif yang dilakukan. Percuma kalau begitu !!!

Astagfirullahal 'adziim...

Saat terbangun dini hari, itu waktu yang pas banget buat kita menempa batin dan spiritual yang ada dalam diri. Emosional dan spiritualitas yang sedikit tersisihkan di siang hari, bisa kita olah untuk mencipta karakter berenergi positif melalui kegiatan ibadah seperti sholat tahajud, baca Quran, dzikir, berdoa di sambung dengan kontemplasi atau mediasi.

Efeknya sangat menjanjikan untuk diri, jika benar ini kita lakukan sungguh-sungguh saat terbangun di dini hari. Apalagi jika di tambah kegiatan setelahnya, seperti membaca buku atau menulis. Tentu akan sempurnalah pembinaan diri yang dilakukan mencakup pembinaan spiritual, emosional, dan knowledge (skill).

Subhaanallah...

Jangan ragu untuk beribadah dini hari
Hanyutkan diri dalam interaksi dengan Illahi
Keluarkan semua harapan dan mimpi kepada-Nya
Ini waktu yang tepat untuk curhat
Bersenandung lewat alunan Quran, pujian serta doa-doa

Ayo jangan malas...
Menarilah di lembar-lembar putih kertas dengan liar
Jadikan dini hari menjadi lebih bermanfaat dan positif

BISA !!!

Rabu, 20 April 2016

Guru Kritis, Ayooo...

Apakah salah kalau guru kritis?
Apakah salah kalau guru mempertanyakan hak?

Guru sudah lama terdoktrinisasi oleh lirik lagu 'Pahlawan tanpa tanda jasa', tidak aneh saat dulu aku sekolah maupun pesantren, kutemukan sosok-sosok guru luar biasa 'nrimo' atas keadaan yang dialaminya saat itu.

Dari jam pembelajaran yang menumpuk atau menipis, kekurangan buku ajar, menghadapi karakter siswa yang beragam hingga fee yang diterima setiap bulannya, mereka terima apa adanya. Seolah dalam jiwa mereka tertanam 'yang penting saya mengajar dan mendidik'.

Lantas bagaimana karakter guru saat ini? Yang konon beritanya sudah banyak dukungan pemerintah bagi para guru-guru. Masih relevankah syair lagu 'Pahlawan tanpa tanda jasa'?

Mungkin jika kita beri jawaban masih relevan bagi guru-guru yang bertugas di kampung, pedalaman atau daerah terpencil di sana, semua akan setuju. Tapi untuk guru-guru di kota besar?

Menurutku, sebagian besar sudah tidak relevan.
Sebabnya, kini guru-guru sudah mendapatkan penghasilan lumayan dari lembaga di mana mereka mendidik. Toh mereka juga mendapat 'uang saku' dari pemerintah atas pengabdiannya.

Hubungannya dengan tulisan pembuka di atas apa dong dengan judul?
Hehehehe

Semoga semua guru menjadi lebih kritis dan tidak diam saja atas tertundanya hak-hak yang harus di terima atas jerih dan pengabdiannya selama ini.

Rabu, 30 Maret 2016

Sikap Anak itu...

Entah apa motivasinya?

Setiap ada diriku, ia bakal menghampiri dan bergelayut manja seolah aku adalah seorang ayah yang baru saja pulang dan bertemu dengannya. Pernah suatu waktu dia, mengusap janggutku yang sedikit tumbuh bulu jenggot. Mungkin kalau bulu jenggotnya panjang, bukan sekedar mengelus yang ia lakukan, bisa jadi juga menarik-narik jenggot. Hahahaha…

Perawakannya kecil, masih ukuran tubuh anak kelas 1 SD. Giginya ompong di tengah. Wajahnya sedikit terkesan oriental dengan beberapa sisik ‘tai’ lalat. Manis juga pintar. Lumayan aktif tingkah polahnya dalam pembelajaran.

Saat aku berada dalam kelasnya, ia selalu datang dengan tingkah polah kadang memeluk, memainkan kedua tanganku, berdiri sejajar di sampingku (dengan mengikuti gerakan persis yang aku kerjakan saat itu).

Kalau aku sedang duduk di kursi, ia tiba-tiba datang dan duduk di atas pahaku (dipangku) dengan memegang kedua tanganku dan segera melingkarkan ke pinggangnya.

Ya..
Itulah tingkah polahnya.
Tingkah polah seorang anak  yang tak ku tahu memiliki motivasi apa atas sikapnya.

- Sayang gurunya?

- Butuh perhatian guru?

- Kangen sosok ayah?

- Atau sebatas cari perhatian saja?

Ehmmmm….. Entahlah...

Selasa, 29 Maret 2016

Anak-Anak Luar Biasa

Mereka mah tahunya bisa bermain, ketawa, main, dan ketawa lagi.  Kadang nyebelin lihat tingkah laku mereka seperti itu kalau dalam proses pembelajaran, tapi kadang juga ngangenin untuk melihat mereka bertingkah demikian. Kangen karena tingkahnya itu sungguh menggambarkan kepolosan dan ketidak tahuan mereka akan sebab dan akibat yang dibuat.

Aaahhhhh…

Mereka sumber inspirasi untuk aku mengabdi. Mengembangkan diri untuk menjadi pribadi unggul sejati. Tawa, senyum, celoteh polosnya, keaktifan, ketidaktahuan, ketakutan juga keberanian menjadi motivasi untuk aku bergerak, merangkul, membina, menjadikan anak-anak hebat dalam sikap dan ilmu pengetahuannya.

Tidak ada anak-anak nakal !

Yang ada…

Mereka belum tahu

Mereka belum faham

Mereka ingin berada dalam ‘dunia’nya

Dunia bermain

Aku harus sadari itu !

Ha.. ha… haa..

Luar biasa anak-anak Indonesia tercinta. Aku bangga menjadi bagian dalam dunia ‘bermain’ kalian.

Aku ingin menjadi ‘pemain’ yang akan membawa kalian menggapai cita-cita yang diinginkan. Seringkali aku berfikir, apakah aku bisa mewujudkannya?

Aku yakin BISA bersama KALIAN menjadi pribadi sukses

Aamiin..

Kalian sungguh membanggakan dan luar biasa !
http://cielung.blogspot.co.id/2016/03/anak-anak-luar-biasa.html

Selasa, 05 Januari 2016

Gigitan 'sayang' Nyamuk

Aku baru saja bilang pada seseorang yang aku cintai, kalau nyamuk gigit badan kita, sejatinya itu tanda 'sayang' nyamuk kepada kita.

Bagaimana sayang, wong badan kita jadi gatel dan bentol? Heheheehe....

Dalam mata telanjang, demikianlah faktanya. Akibat gigitan sayangnya badan kita jadi gatel, bentol dan lebih esktrim bisa merenggut nyawa.

Sebaliknya, jika kita melihat gigitan nyamuk dengan kasat mata, maka yang kita dapat adalah tuntutan tidak langsung dari nyamuk untuk kita memiliki dan menjaga kebersihan baik diri, lingkungan dan semuanya.

Sabtu, 02 Januari 2016

Jadi Lebah atau Lalat

Binatang lalat identik.dengan kotoran. Setiap ada kotoran, lalat ada bersamanya. Meski terkadang lalat juga berada di tempat makanan kita. Mungkin karena dianggapnya makanan kita itu kotoran. Weleh weleh...

Beda halnya dengan binatang lebah. Mereka binatang yang identik dengan keindahan. Nemplok di bunga-bunga untuk menjadikan bunga lebih hidup dan menghasilkan madu.

Mau seperti apa kita jika diibaratkan dengan dua binatang di atas? Lalat atau Lebah ?

Pilihan terbaik tentu lebah.

Mencipta diri menjadi sosok yang suka akan keindahan dan kebersihan. Dengan melakukan berbagai upaya seperti membersihkan kamar tidur, menyapu lantai rumah, menyapu halaman rumah, membersihkan gelas dan piring kotor, membersihkan got, tidak mencorat coret tembok, dan paling utama yaitu tidak membuang sampah sembarangan.

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters