Rabu, 26 Januari 2022

Saat Flasdick Tergeser Oleh Google Drive

Sumber gambar: productnation.co

D'kils- Saya punya flasdick. Banyak. Ada yang berwarna hitam, putih, pun ada yang tak berbaju alias tak ada penutup (apa yaa bahasanya). Flasdick merupakan salah satu alat penyimpan data. Dulu pada masanya, Flasdick merupakan barang yang sangat berharga. Jika diri kita sadar kelupaan membawa flasdick saat di kantor, dipastikan seharian akan gelisah gundah gelana. Terlebih jika ada file yang harus digunakan saat itu di kantor.

Sebenarnya sekarang pun kegunaan flasdick masih seperti pada masanya dulu. Hanya saja, flasdick kini mempunyai 'saingan' dalam hal penyimpanan data. Meski flasdick masih menjadi barang favorit untuk penyimpanan data, tapi sudah mulai agak bergeser. Apalagi jika file tersebut berkapasitas besar. 

Sekarang sudah ada tempat penyimpanan file yang lebih memiliki kapasitas besar. Bukan hanya sanggup menyimpan gambar, foto, bahkan beragam video dengan ukuran besar sanggup ditampungnya. Apalagi di masa pandemi ini. 

Nama tempat penyimpanan itu adalah google drive

Semua pasti sudah tidak asing dengan nama ini. Bukan hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, tapi juga berfungsi sebagai tempat transfer file secara langsung.

Ayo siapa yang masih belum kenal dan tahu google drive?

Coba deh yang belum tahu segera kenalan. Pasti akan menyenangkan. Tak perlu lagi khawatir jika memiliki segudang file untuk disimpan. Kalau dulu kita perlu banyak flasdick, sekarang cukup google drive saja.

Ini bukan promosi dagangan yaa.. 

Saya sungguh merasakan manfaat luar biasa saat banyak menyimpan file di google drive. 

Selasa, 18 Januari 2022

Senang Mencatat Amal Kebaikan di Sosial Media, Bagus Atau Tidak???

 
sumber gambar: twitter

Dkil's- Kemarin saya iseng membuka sosial media twitter. Scroll ke sana - sini hingga akhirnya menemukan gambar meme sebagaimana di atas. Sayangnya saya lupa meng-save sumber gambar meme tersebut. Maklum, baru kepikiran untuk dijadikan tulisan hari ini.

Ada saja pikiran orang untuk menggugah rasa 'riya' yang kita kerjakan selama ini di media sosial. Menyadarkan kita untuk tidak terjebak kepada perbuatan pamer. Saya sangat setuju dengan meme di atas. Mudah-mudahan yang membaca status (karena kebetulan saya jadikan status di WA) dan tulisan ini bisa tergugah bahwa tidak semua hal yang kita miliki atau kerjakan layak untuk di statuskan atau diberitahukan kepada khalayak umum. 

Memang masih akan menjadi debateble alias perdebatan tujuan dari kita menginfokan segala hal di media sosial. Apakah pemberitahuan segala aktivitas kita di media sosial bernilai positif atau negatif bagi diri sendiri atau orang lain?

Bagi yang menganggap bernilai positif mungkin karena menganggap sebagai wujud syukur atau terima kasih atas yang sudah dimiliki, sah-sah saja. Atau juga beranggapan untuk mendorong orang lain melakukan hal-hal positif seperti yang sudah dilakukan. 

Sementara bagi yang beranggapan sebagai nilai negatif, karena akan sangat kental sekali ketika kita memposting segala kebaikan atau aktivitas kita di media sosial rasa riya alias pamer kepada orang lain.

Seorang teman misalnya, merespon status WA saya dengan gambar meme tersebut langsung membalas dengan tulisan, Contoh Status:

1. Alhamdulillah masih bisa tahajjud

2. Alhamdulillah masih bisa berbagi meski sedikit

3. Alhamdulillah masih sempat dhuha

4. Alhamdulillah malam ini bisa kumpul dengan sahabat majlis membahas ilmu agama

5. Alhamdulillah hari ini bisa khatam

Ini merupakan bentuk contoh dari tulisan di gambar meme tentang mencatat amal kebaikan di sosial media.

Kita memang tidak bisa menjudge segala hal yang orang lain lakukan. Sebagaimana saya tertulis di paragraf atas, semua tergantung niat dari masing-masing pembuat status di media sosial. Kita sebagai pembaca atau penikmat status orang hanya melakukan pilihan untuk bisa mencontoh atau tidak seperti yang pembuat status lakukan.

Kalau statusnya positif jadikan sebagai inspirasi untuk bisa mencontoh. Jika statusnya negatif, na'udzbubillah jangan sampai kita bisa mencontohnya.

Salam bahagia dari saya.

Senin, 10 Januari 2022

Pohon Jambu Depan Rumah Yang Tinggal Kenangan

Sumber gambar : archdukerafika.com

D'kils- Saya sangat merindukan duduk di bawah pohon jambu air depan rumah. Dulu saat usia sekolah, biasanya pulang sekolah saya bersama teman sering naik pohon jambu untuk sekedar duduk atau terkadang ngusilin orang yang lewat. 

Biasanya yang jadi korban keusilan saya adalah anak-anak kecil. Saya lempari mereka dengan buah jambu atau pentil jambu yang masih hijau. Terkadang juga para pedaganbis-habisian mama sang g keliling Pernah saya diomelin habis-habisan sama pedagang bakso karena lemparan jambu saya tepat mengenai kepalanya.

Pernah juga suatu waktu, saya mencoba menyalakan beberapa batang pohon jambu yang tengahnya bolong untuk saya jadikan sebagai 'rokok'. Keren dah pokoknya. Ngebul dengan batang jambu. Memang rasaya tidak senikmat kita merokok yang dijual di warung, tapi untuk ukuran kala itu, yang saya masih nyoba-nyoba, sangat terasa gentle man. Hahahahaha..

Sekarang tinggal kenangan. Pohon jambu itu telah tiada seiring tanah di depan rumah terisi bangungan rumah. Tak kan terlihat lagi anak-anak kecil bermain di bawahnya atau memanjat pohon untuk memetik buahnya. Emak-emak yang suka duduk di bawah untuk ngerujak, kini tak kelihatan batang hidungnya. Para pedagang keliling yang biasanya numpang berleha-leha usai berkeliling, kini hilang.

Semua tinggal kenangan. Karena memang perubahan itu sebuah keniscayaan.

Titik lokasi pohon jambu itu kini berdiri megah dua bangunan rumah yang sebentar lagi akan ditempati oleh sang pemilik. Rumah itu bahkan menutupi rumah tempat masa kecil saya tumbuh. Tepatnya telah menutupi rumah orang tua. Dulu kita termasuk keluarga yang punya tanah paling besar, kini habis tak tersisa. 

Kami harus menghapus semua memori tentang halaman depan rumah orang tua. Semoga keputusan terbaik.

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters