Selasa, 19 April 2022

Keliling Dunia Dengan Membaca Buku

ilustrasi memilih bahan bacaan buku (dok. pribadi)

Dkil's - Berhenti sejenak dari rutinitas harian itu perlu dilakukan. Misalnya yang biasa pergi kerja setiap pagi, narik becak, berkebun belimbing, mengajar ke sekolah, mengatur lalu lintas, berjualan di pasar dan kegiatan lain. Berhenti di sini bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Mencoba kegiatan baru di sela-sela rutinitas harian tadi, misalnya saja membaca buku.

Terlepas dari suka atau tidak suka dengan membaca buku, tapi kegiatan ini perlu dicoba. Semua sudah tahu manfaat yang diperoleh dengan membaca buku. Bagi yang belum terlalu suka membaca, tidak ada salahnya untuk memancing kegiatan membaca dengan membaca buku yang berkaitan dengan rutinitas yang kita lakukan.

Jika seorang guru, sepatutnya kita pilih yang berkaitan dengan tema guru. Banyak pilihannya.  Misalnya buku tentang biografi, atau cerita pengalaman guru-guru mengajar. Yang biasa dengan rutinitas berkebun belimbing, maka pilihlah buku yang bertemakan buah-buahan, syukur-syukur jenis buah belimbing langsung. Kalau biasa bertugas di lapangan, tak ada salahnya dong untuk membaca buku-buku petualangan.

Pokoknya kita mencoba hal baru dengan membaca buku. Enjoy saja saat membaca. Dibawa santai. Bukan untuk gaya-gayaan atau dapat nilai layaknya anak sekolah. Tak lebih dari mencoba kegiatan baru. Kalaupun nanti mendapatkan kesenangan bahkan ilmu pengetahuan tentu suatu hal yang menggembirakan.  

Teringat dengan wahyu pertama kali turun kepada Nabi Muhammad saw ketika berada di goa Hiro yang berbicara tentang perintah membaca. Tepatnya di surat Al-'Alaq ayat 1-5. Ini artinya ada pesan khusus dari Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw untuk mengingatkan umatnya bahwa begitu berharga kegiatan membaca. Berharga karena begitu banyak manfaat yang diperoleh dari membaca selain menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Diantaranya:

1. Memperkuat daya ingatan

Ini saya saksikan sendiri manfaatnya pada Ibu mertua saya. Kebetulan Ibu mertua gemar sekali membaca. Bukan hanya Al-Quran namun juga buku-buku pengetahuan lain. Karenanya di usia 72 tahun, daya ingat beliau di usia tersebut tetap kuat. Pulang pergi ke masjid untuk melaksanakan salat tetap beliau lakukan meski berangkat seorang diri.

2. Berkeliling dunia tanpa biaya

Semua orang pasti bermimpi bisa berkeliling dunia secara langsung. Termasuk saya. Tapi apa daya, dana belum mencukupi untuk memenuhi mimpi tersebut. Maka jalan pintas sementara untuk mengurangi keinginan tersebut dengan membaca buku. 

Saya mau pergi Italia. Ambil buku tentang Italia, secara tidak langsung kita tahu informasi banyak terkait negara Italia. Saat membaca tak ada salahnya kita sambil berimajinasi sedang berada di Italia. Jadi toh ke Italia. Begitu pun dengan tempat atau negara lainnya.

3. Tahu keadaan zaman

Ini sudah pasti. Zaman yang selalu berubah setiap waktu, salah satunya bisa kita ikuti perkembangannya dengan membaca. Misalnya fenomena yang sedang jadi tren akhir-akhir ini, kasus penipuan yang berkedok investasi. Atau kejadian perang antara Rusia dan Ukraina. 

Semua informasi diperoleh dengan membaca. Sekali lagi membaca.

Nyuk Ah kita diam sejenak, Berhenti untuk membaca. BISA!

Rabu, 13 April 2022

Petasan Punya Cerita di Bulan Ramadan

ilustrasi gambar sumber suaramojokerto.com

D'kils- Bulan Ramadan selalu menjadi bulan yang berkah penuh kebahagiaan bagi semua insan. Tak terkecuali untuk anak-anak. Selain bisa menemukan banyak makanan saat berbuka dan memiliki baju baru jelang lebaran, salah satu kegembiraan anak-anak saat Ramadan yaitu bermain petasan.

Ayo siapa yang selama bulan Ramadan belum pernah bermain petasan atau minimal kembang api?

Wah sayang sekali kalau memang belum pernah bermain petasan di bulan Ramadan. Sebab kalau main di bulan lain tentu tidak sebebas bermain di bulan Ramadan. Bisa dikatakan kita sering mendengar bunyi suara petasan hanya jelang-jelang ada adat pernikahan atau perayaan hari-hari keagamaan. Sementara di bulan Ramadan, jangan marah jika kita mendengar suara bunyi petasan dari pagi hingga ketemu pagi lagi.

Sepertinya kurang afdhol atau ibarat sayur tanpa garam jika bulan Ramadan sepi tanpa suara petasan.

Saya tidak tahu persis bagaimana mulanya hingga bulan Ramadan menjadi bulan untuk 'bebas' bermain petasan. Larangan bermain seh pasti ada. Baik secara formal maupun non formal. Misalnya teguran dari orang tua yang merasa terganggu karena keberisikan suara petasan. Setelahnya, bermain petasan tetap bisa dilanjutkan.

Saya tidak maniak-maniak banget untuk bermain petasan, tapi kala itu, saya bisa merasakan sensasi luar biasa saat bermain petasan. Perasaan berani namun takut-takut berkecamuk dalam pikiran saat menyalakan petasan di tangan. Apalagi jika api sumbu sudah menyala. hhhrrrr.....

Buru-buru ingin segera melemparnya agar tak mengenai tangan saat meledak. Usai petasan meledak, raut suka cita lantas keluar beriringan dengan tawa dan sorak sorai dari teman-teman yang melihat letusan suara petasan. 

Pernah suatu ketika seorang teman jari tangannya bagian kelinking, terpaksa dipotong karena terkena petasan yang keburu meledak saat masih di tangan. Masih teringat banget tangis luar biasa yang keluar dari mulut sang teman. Anehnya saat bulan Ramadan berikutnya, sang teman kembali asyik bermain petasan. Jari kelingking yang hilang seolah tak bisa menghentikan kegemarannya bermain petasan di bulan Ramadan.

Bermain petasan menjadi suatu cerita menarik di setiap datang bulan Ramadan, terlepas dampaknya yang bisa mengganggu orang lain, namun tak dapat dipungkiri kita sulit untuk menghentikan anak-anak yang masih bermain petasan di sekitar lingkungan.

Entah apakah sekarang masih ada yang namanya perang petasan usai mengerjakanan salat subuh? Maklum, usia sekarang sudah tak pantas lagi bermain petasan. Yang ada malah ditertawakan. 

Kala itu, saya masih mengalami berperang lempar petasan dengan kelompok lain. Seru. Menantang. Sangat berkesan. Karenanya petasan akan punya cerita di setiap bulan Ramadan. Sampai kapanpun.

Sabtu, 09 April 2022

Menyikapi Barang Temuan Yang Menggiurkan

sumber gambar: pm.unida.gontor.ac.id

Dkil's- Andai suatu hari hari menemukan uang atau barang berharga di jalan, apa yang mesti dilakukan? Dibiarkan atau diambil untuk menjadi hak milik? atau mengembalikan kepada sang pemilik? Iya kalau ada tanda pengenal misal KTP atau SIM, jika tidak ada tanda pengenal sama sekali, bagaimana?

Beberapa bulan lalu, pernah viral sebuah berita yang menceritakan seorang petugas kebersihan bernama Halimah menemukan sebuah dompet di area koridor kedatangan terminal 2E bandara Soekarno-Hatta. Dalam berita tersebut, Halimah segera melaporkan dan menyerahkan kepada petugas Avsec tanpa melihat isi dompet yang ia temukan. Sebuah tindakan jujur yang patut untuk ditiru semua kalangan. Lebih lengkapnya silahkan dibaca viral cleaning service menemukan dompet di bandara Soekarno Hatta.

Dari sekian banyak berita korupsi alias orang-orang tak jujur di sekitar kita, masih ada bahkan saya percaya masih banyak orang jujur yang perlu kita viralkan agar budaya jujur kembali menjadi identitas bagi kita masyarakat yang hidup di negara Indonesia. Egoisme untuk memiliki barang yang bukan milik atau hak kita perlu dikubur dalam-dalam. Jangan sampai tumbuh sebersitpun dalam pikiran untuk mencoba melakukan hal yang bisa merugikan diri sendiri atau orang lain. 

Dalam Islam, Nabi Muhammad Saw mengajarkan dalam hadisnya teruntuk orang yang menemukan barang maka kewajiban baginya untuk mengembalikan kepada pemiliknya. Nabi Muhammad saw memberikan batas waktu 1 tahun untuk terus berupaya menemukan sang pemilik barang temuan.

“Hendaklah engkau ketahui tempatnya, kemudian umumkanlah (kepada masyarakat) selama satu tahun. Jika datang pemiliknya maka berikanlah kepadanya, dan jika tidak ada yang mengambilnya setelah satu tahun maka terserah kepadamu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Tak perlu sungkan atas sikap jujur yang kita perlihatkan kepada khayalak. Justru itu sebuah tindakan yang sangat mulya. Perlu dibudayakan sehingga menjadi kebiasaan bagi seluruh elemen masyarakat,

Berharap hal-hal yang mungkin dianggap sepele semisal, mengembalikan uang kembalian, mengerjakan tugas secara mandiri tanpa perlu melihat punya orang lain (menyontek atau jiplak), mengakui kesalahan yang dilakukan, menepati janji, atau sikap-sikap jujur lainnya menjadi perilaku keseharian yang mempu mendorong semua orang juga bisa melakukan hal demikian.

Kembali kepada pertanyaan di atas, Andai suatu hari hari menemukan uang atau barang berharga di jalan, apa yang mesti dilakukan?

Rabu, 06 April 2022

Karim Benzema dan Kewajiban Berpuasa Ramadhan

sumber gambar : twitter

Dkil's- Siapa tak mengenal sosok pemain legendaris berasal dari negara Percancis yang kini bermain untuk tim sepak bola Real Madrid. Pria yang memiliki wajah kalem namun garang saat menyentuh bola di depan gawang lawan. Tetap setia di tim Real Madrid meski beberapa teman angkatan sebelumnya banyak yang hengkang ke klub lain. Ia tak pernah kehabisan daya untuk menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia, meski secara usia sudah tidak muda lagi.

Di liga Spanyol tahun 2021-2022 dalam data yang ada, Ia sudah bermain sebanyak 26 kali pertandingan dan mampu melesakkan gol sebanyak 24 kali. Sementara di liga Champions ia sudah turut bermain sebanyak 7 pertandingan dan memasukkan gol sebanyak 8 kali. Ini tentu pencapaian luar biasa. Dialah Karim Benzema.

Pemain yang memiliki nama asli Karim Mostafa Benzema ini  merupakan keturunan dari Aljazair.  Lahir di Lyon Perancis, ia tumbuh menjadi pemain sepak bola yang memiliki talenta sebagai penyerang yang tangguh dan mengagumkan. Bahkan ada yang menyebut sebagai seorang penuntas serangan efektif di kotak penalti.

Lebih jauhnya silahkan bisa dibaca di wikipedia terkait sosok Karim Benzema. Saya ingin mengulas sedikit tentang sosoknya di luar sebagai pemain sepak bola.

Bulan Ramadhan tentu bulan yang sangat dinantikan kehadirannya oleh seluruh umat Muslim. Di penjuru dunia semua menyambut dengan suka cita. Termasuk para pemain sepak bola. Bukan rahasia lagi bahwa banyak sekali pemain sepak bola Perancis yang keturunan beragama Islam. Salah satunya Karim Benzema. 

Dalam sebuah meme yang beredar di twitter tertulis, "Puasa selama Ramadhan tidak mempengaruhi saya dalam hal latihan setiap hari, Ramadhan adalah bagian dari hidup saya dan itu wajib dalam agama saya. Itu sangat penting dan saya merasa dalam kondisi yang sangat baik ketika berpuasa."

Apa yang ada di benak kita saat membaca tulisan di atas?

Sosok patuh dan taat atas perintah agama melekat di jiwa Karim Benzema sebagai seorang muslim yang memiliki kewajiban di bulan Ramadhan yaitu berpuasa. Terlepas ia seorang olah ragawan yang membutuhkan banyak pengorbanan karena tuntutan profesionalitas kerjaan, ia membuktikan bahwa dirinya mampu bahkan sangat menikmati menjalankan ibadah puasa yang berbarengan dengan kerjaan (jadwal pertandingan).

Puasa tidak menghambat kita untuk belajar, bekerja atau berkarya di mana saja. Atas dasar niat yang tulus menjalankan perintah dari-Nya, yakin bahwa semua akan berjalan normal dan baik-baik saja. Tiada lagi alasan untuk tidak berpuasa karena kerja atau ada kegiatan lain. Karim Benzema sudah membuktikan BISA

Masih malas dan ogah untuk berpuasa Ramadhan?


Selasa, 05 April 2022

Bergerak Untuk Ibadah di Masjid atau Mushalla

pembangunan mushola di daerah kami (dok. pribadi)

Dkil's- Ada sebuah hadis yang menyatakan Dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.

Tepat di belakang rumah, sedang dibangun mushalla yang merupakan cikal bakal saya dan keluarga beribadah terutama melaksanakan salat 5 waktu secara berjamaah. Harapannya bangunan ini selesai pengerjaannya di awal ramadhan tahun ini, namun karena keterbatasan dana akhirnya tertunda. Sudah sebulan pembangunan mushalla mandek alias berhenti. Semoga usai ramadhan pembangunan bisa dilanjutkan dan segera bisa dimanfaatkan untuk beribadah.

Berbicara tentang mushalla, secara arti menurut wikipedia yaitu ruangan, tempat atau rumah kecil menyerupai masjid yang digunakan sebagai tempat salat dan mengaji bagi umat Islam. Mushalla juga sering disebut dengan surau atau langgar di beberapa daerah. 

Secara fungsi keberadaan mushalla kurang lebih seperti masjid yang biasa digunakan sebagai tempat ibadah semisal salat, mengaji, perayaan hari besar Islam, dan lain sebagainya. Bedanya terletak di fungsi pengadaan salat Jum'at atau hari raya. Biasanya mushalla tidak menyelenggarakan kegiatan tersebut karena bangunan yang lebih kecil dibanding masjid. Meski di beberapa tempat, sudah banyak juga mushalla yang mengadakan salat hari raya.

Seingat saya, dulu keberadaan mushalla tidak sebanyak seperti sekarang yang bisa dikatakan hampir di setiap wilayah rukun tetangga (RT) minimal ada satu bangunan mushalla. Mungkin karena jumlah penduduk yang semakin banyak dari tahun ke tahun sehingganya perlu wadah untuk menampung setiap orang beribadah di wilayahnya. Selain itu, mushalla bisa juga difungsikan sebagai tempat berkumpul warga untuk sekedar berkumpul, bermusyawarah terkait info atau kejadian yang terjadi di setiap lingkungan masing-masing.

Sayangnya, banyaknya keberadaan mushalla yang ada di setiap wilayah RT, tidak menjadikan banyak orang tergugah untuk bisa beribadah di mushalla yang tersedia. Sepengetahuan saya, hanya beberapa orang saja yang benar-benar memanfaatkan mushalla sebagai tempat ibadah. Itu pun kebanyakan orang tua. Atau terkadang mushalla menjadi ramai karena ada momen acara-acara tertentu misalnya perayaan Isra Mi'raj dan lain sebagainya.

Saya pun termasuk orang yang jarang beribadah di mushalla. Astagfirullah.

Kesadaran tentang pentingya beribadah di masjid atau mushalla perlu ditanamkan ulang dalam diri. Bukankah Rasulullah sudah banyak memberikan penjelasan untuk bisa beribadah secara berjamaah di dalam masjid atau mushalla. Salah satu manfaat yang sudah tidak asing lagi yaitu pahala berjumlah 27 derajat dibanding salat sendiri.

Mushalla di belakang rumah semoga benar-benar bisa mendorong diri ini untuk lebih rajin dan semangat untuk beribadah salat 5 waktu secara berjamaah dan istiqomah.

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters