Sabtu, 02 April 2011

ATAS NAMA KEKUATAN CINTA


Kawan …. Pernah nonton film Lasykar Pelangi garapan Riri Riza kan ?

Kalau sudah, kalian pasti mengingat adegan saat Ikal untuk pertama kalinya melihat jari-jari tangan yang halus dan lembut yang dimiliki seseorang di balik tembok rumah Ko Akong. Dan juga adegan saat di waktu yang berbeda Ikal mampu melihat paras si empu yang memiliki jari-jari indah tersebut. Ehmmmm … apa akibat yang dirasa oleh Ikal setelah kejadian itu menimpa diri dan perasaannya ?

Pada adegan selanjutnya, Ikal dengan bangga mengajukan diri pada sahabatnya, Lintang untuk menyetir sepeda menuju ke sekolah yang jaraknya kira-kira hampir 10 km. Jarak yang sedemikan jauh, tak mampu membuat Ikal terasa lelah dan loyo. Bahkan sebaliknya, kekuatan atas nama ‘cinta’ yang telah merasukinya setelah melihat paras ayu itu, menjadikan Ikal seperti terbang melayang saat mengayuh sepeda. Berulang kali ia melepaskan stang sepeda untuk mengexpresikan jiwanya yang sedang berbunga-bunga. Ia tertawa lepas. Bersenandung riang. Bebas. Bergembira ria.

Peristiwa seperti itu kini menimpaku.

Perasaanku yang sedang berbunga-bunga karena telah melihat wajahnya setelah hampir satu minggu tak bersua, menjadikan diriku layaknya seorang Valentino Rossi saat berada di lintasan balapan motor GP. Aku bak orang kesetanan membawa motor. Berlari dengan kecepatan tinggi sambil menyalip kanan kiri kendaraan yang ada di depan. Tak ada rasa takut pun di hati sebagaimana yang kualami saat membawa motor di bawah perasaan ala kadarnya. Aku terus berlari kencang dengan bersenandung lirih sebuah syair lagu milik band Sheila on 7 berjudul ‘Hari Bersamanya’.

Hanya kurang lebih 15 menit waktu normal aku sudah sampai di rumah dengan selamat, tanpa cela sedikitpun. Puji Tuhan. Aku senang dan amat bergembira. Ia menyambutku dengan senyum terindahnya saat aku tadi sampai di tempat tinggalnya. Mengobrol sebentar tentang aktifitas masing-masing, tak lama aku pun meninggalkannya. Dengan sejuta harapan dan angan-angan agar ia bahagia setelah menerima pemberian oleh-oleh sedikit dariku.

Sekarang. Kekuatan cinta itu sedikit memudar karena batuk yang terpendam selama ini. Penyakit ini kembali menjangkiti tubuh ringkihku. Aku terkulai lemas di kasur merah di kamarku. Semangat dan kekuatan yang ku rasa tadi, hanya tersisa sedikit. Itu pun hanya bisa ku gunakan untuk sekedar mengotak-atik kalimat agar tersusun rapi sebuah kesan yang mendalam dari perasaan yang sedang berbahagia ini.

Terima kasih buat waktu dan kesempatannya.
Atas nama ‘cinta’ ku berharap semoga menjadi obat penawar penyakit menahun ini.

Semoga. Aminnn

Tidak ada komentar:

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters