Jumat, 22 April 2016

Figur Bapak Yang Membanggakan

Secara biologis, aku belum memiliki keturunan alias anak. Selama ini aku hanya bisa menyaksikan anak-anak orang lain atau saudara tertawa gembira ataupun sedih menangis. Bahkan untuk bermain dengan mereka pun aku harus menunggu saat tugas berada di sekolah, alias saat mengajar.

Sejujurnya aku merindukan sosok anak-anak dari hasil biologisku sendiri. Aku ingin membelai, menggendong, bermain, bercanda, belajar, bercerita dan semua aktivitas kekeluargaan antara bapak dan anak.

Aku ingin sekali menjadi figur seorang bapak yang membanggakan bagi anaknya. Ingin membina dan mendidik anak sesuai dengab ajaran sang teladan  Muhammad saw. Seperti yang pernah di uraikan dari @sayangianakyuk (yang aku peroleh dari kiriman group WA) yang menjelaskan bahwa anak yang dekat dengan bapak cenderung memiliki emosi yang stabil. Saat dewasa dia lebih percaya diri dan bersemangat mengeksplorasi potensi diri untuk merealisasikan ide dan impian.

Tak ada salahnya kita mencoba:
1. Memberi perhatian bila anak menangis dan sedih
2. Bapak bisa sesekali memberikan makan pada anak dan menyuapkannya
3. Bermain dalam waktu senggang, jangan sibuk main dengan hape
4. Mencoba membantu melakukan perawatan pada anak, seperti menggantikan baju, memandikan, memakaikan sepatu, dan lain lain
5. Bicara dengan komunikasi yang baik. Komunikasi bisa lewat kata, lagu, atau belaian kasih sayang, dan ciuman ringan di pipi dan kening.
6. Beri tanda mata meski hanya kecil dan sederhana saat pulang ke rumah
7. Menjadi panutan
8. Beri dukungan dan pujian
9. Jangan terlalu keras memaksa
10. Berilah ciuman meski anak sudah terlelap
11. Jangan menggoda berlebihan
12. Biasakan meminta maaf kepada anak
13. Jangan bertengkar dan bersuara keras di depan anak
14. Tak membawa pekerjaan kantor ke rumah

Di luar sana, banyak bapak yang tidak lagi perduli kepada anak-anaknya. Apalagi jika seorang anak melakukan kesalahan menurut orang tua, maka dapat dipastikan sang anak akan menerima hukuman yang menyakitkan. Na'udzhubillah..
Jangan sampai aku menjadi sosok orang tua demikian.

Sekarang menjadi kewajiban bagi diri pribadi untuk mempersiapkan diri secara lahir batin, juga mental untuk mencipta 'karakter pribadi bapak yang membanggakan' untuk keluarga. Semoga bisa.

"Senyum anak-anak, ceriakan semesta raya
Save dari segala kekerasan pada anak-anak"

Tidak ada komentar:

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters