Selasa, 15 Maret 2022

Kenangan Bersama Abidin, Sosok Lelaki Pendiam Namun Mencerahkan

sumber gambar: halloriau.com

D'kils- Saya lebih suka bermain di lapangan bersama Abidin dari pada pergi ke mall lalu berputar-putar tidak jelas. Mencari sesuatu yang tidak diinginkan. Meski bersama dengan teman-teman. Bagi saya kebersamaan dengan Abidin lebih berharga.

Abidin tidak banyak berbicara. Tingkah lakunya hanya begitu-begitu saja. Ia suka bercanda tapi tidak yang berlebihan. Misalnya mengolok teman, membicarakan hal yang tidak jelas, atau bermain tak tentu arah. Ia lebih suka pergi ke lapangan. Sendirian. Melihat beragam kegiatan yang ada di lapangan.

Ini sudah hari yang kelima saya menemani Abidin duduk di pinggir lapangan. Saya membawa bekal gorengan dan es teh manis dalam plastik. Kami mengamati dua orang anak yang sedang kejar-kejaran. Entah karena apa. Di sudut lapangan beberapa anak lelaki sedang bermain layang-layang. Mereka teriak bersama ketika mampu memutus benang layang lawan.

Sementara di tengah lapangan, beberapa anak tanpa mengenakan kaos bermain bola dengan riang. Teriakan untuk mengoper, dan menendang bola terdengar jelas. Pelukan badan saat terjadinya gol menjadi pemandangan yang sangat mengharukan. 

"Saya kok suka sekali yaa melihat anak-anak berpelukan gitu." Abidin tiba-tiba bersuara sambil meminum es teh manisnya

"Iyaa betul. Saya juga senang meilhatnya."

"Akan terasa indah jika semua orang-orang bertingkah seperti anak-anak itu. Membuang ego, kebencian, dendam dan aaaahhh....."

"Sekarang gampang sekali yaa orang-orang kita marah dan ribut ngga jelas."

"Itulah.. apalagi kalau baca di media sosial. Seram. Seperti bukan asli orang Indonesia yang ramah, santun, tenggang rasa, dan pemaaf." 

"Makanya saya senang sekali lihat anak-anak itu berpelukan. Saya yakin dengan berpelukan akan mampu mengurangi rasa kesal, benci, satu sama lain."

"Semoga ke depannya penduduk kita semakin saling menyayangi satu sama lain. Damai seperti dahulu kala."

"Aamiin"

Inilah senangnya bisa bersama Abidin, sosok lelaki pendiam namun menyimpan keresahan mendalam atas fenomena yang terjadi di sekitar. Semoga ia diberikan panjang umur dan segera sehat kembali. Kini ia pergi ke suatu daerah untuk pengobatan kakinya. Membuat saya terkenang akan dirinya jika berada di pinggir lapangan seperti sore ini.

Tidak ada komentar:

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters