Rabu, 04 Maret 2009

Ambisi Buka Hati

"Ambisi"

Aku haus

Berlari dalam mengejar kepuasan

Entah apa?

Meraba…. Menggais….. mencari……

Sampai melibas

Tak bisa ku hindari

Kebutuhan dan kepuasan rasa

Ingin terus dan lagi

Walau harus sampai menangis

Yang penting dahaga ini terpenuhi

Ah……

Dimana itu

Apa itu

Dan siapa itu ?

Ternyata kau musuhku

Mencoba merebut

Haus…. Itu milikku





"Buka Hati"

Sulit aku buka

Keras

Usaha banyak dilakukan

Tapi tak jelas justru caranya

Bingung tak tahu lagi apa upaya

Menerobos lewat kekerasan
Atau justru butuh kelembutan

Lelah sudah upaya yang kulakukan untuk kali ini. Bukan bermaksud untuk pasrah apalagi berniat untuk menyerah. Tidak. Itu tidak mungkin. Aku percaya masih ada harapan untuk membukanya, meski hanya secuil. Dan itulah harapan yang selalu menjadi semangat dan modalku menghadapi hari

Hari baru telah tiba

Usaha kembali ku coba

Kini tak lupa kuberdoa

Memohon kepada sang penguasa

Tuk bersedia memberikan pencerahan

Juga perlindungan

Lagi. Ternyata lagi. Harus kuhadapi hari yang sama seperti kemarin. Kerja keras dan upaya segala cara yang kulakukan berakhir sia-sia. Jangankan bisa terbuka, terdorong sedikitpun tidak. Sungguh mengecewakan. Menyulut amarahku yang terasa terbakar oleh kegagalan yang berulang. Bukan sekali dua kali, tapi lebih. Sungguh keterlaluan. Sungguh memalukan. Ini sampai kapan?

Bingung sudah kini aku. Tak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Apa yang harus kukatakan pada semua orang yang telah kukabarkan akan kesanggupan untuk membukanya.

Aku malu. Aku gagal.

Esok lusa hari masih ada

Cerah gelap tergantung kita

Harapan akan selalu tiba

Cita akan selalu ada

Bagi orang yang masih percaya

Serta mau berusaha

Ingat …. Coba buka pintu hatimu lagi, dengan sabar dan ikhlas. Yakinlah!

Tidak ada komentar:

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters