"Cahaya Bulan"
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hai yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah engkau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil mmbenarkan letak kerah leher kemejaku
kabut tipis pun turun pelan-pelan dilembah kasih
Lembah Mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin
Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika kau dekap, kau dekaplah lebih mesra
Lebih dekat
Apakah kau masih akan berkata:Ke dengar degup jantungmu
Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah engkau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil mmbenarkan letak kerah leher kemejaku
kabut tipis pun turun pelan-pelan dilembah kasih
Lembah Mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin
Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika kau dekap, kau dekaplah lebih mesra
Lebih dekat
Apakah kau masih akan berkata:Ke dengar degup jantungmu
Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta
(teks nyanyian)
# Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang tak kan pernah ku tahu
Dimana jawaban itu
# Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang tak kan pernah ku tahu
Dimana jawaban itu
#Bagai letusan berapi
Bangunkan ku dari mimpi
Sudah wakunya berdiri
Mencari jawaban kegelisahan itu
Bangunkan ku dari mimpi
Sudah wakunya berdiri
Mencari jawaban kegelisahan itu
Semoga menjadi inspirasi untuk kita bisa mengenang orang-oang yang mencintai dirikita. Selalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar