Kamis, 22 April 2010

WAKTU BINGUNG SENDIRI

Kembali dalam ruang kelas

Aku bagaikan kupu-kupu yang mencari putik bunga

Aku bagaikan layang-layang yang mencari angin

Aku bagaikan tumbuhan layu yang butuh air

Aku tercenung sesaat. Menikmati saat indah memasuki  ruangan.
Senyum dan tawa merekah dari bibir mungil keturunan anak-anak Adam. Membuat bunga-bunga hati bermekaran. Hijau, kuning, biru, menjadi satu warna. Entah apa Jadinya? He.....

Telingaku merah mendengar  namaku disebut-sebut
Cinta, harapan, kasih sayang, bahkan keputusasaan membaur menyambut satu 'kesempatan'.
Sebuah sindiran telak mengingatkanku pada aktifitas-aktifitas 'membosankan' tiap harinya saat berkumpul.

"Ngapain..?"

"Cerita doung ..!"

"ngobrol-ngobrol aja !"

Seperti pungguk merindukan bulan.

Aku memperhatikan kondisiku. Aku harus mengambil jalan tengah sebagai subyek utama yang bijaksana.

Aku harus berani dengan segala resiko yang kutanggung seorang diri. Demi menutupi 'ketidakmampuanku'.Walau bathin mereka amat keberatan. Mereka tidak melarang. Bahkan terkesan diam.

##

Suatu ketika aku mendapat kesempatan bercerita

Di lain waktu aku  mendapat kesempatan berngobrol ria

Tapi sayang, ini terjadi hanya untuk sebagian. bukan untuk satu kesatuan.

Sungguh benar amat keterlaluan

Tidak ada komentar:

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters