Jumat, 29 Oktober 2010

HIDUP MANDIRI (SAH-SAH AJA)

Apa salah kalau kita ingin hidup mandiri ? lepas dari bayang-bayang dan bantuan orang lain.
Tentu saja tidak. Bagus banget malah. Berarti kita belajar untuk mengubah diri menjadi lebih dewasa. Itu yang dinamakan perubahan hidup yang positif.

Kalau begitu, berarti benar dong apa yang dilakukan dan diinginkan istri dari seorang kawan yang meminta untuk berpisah rumah dari orang tuanya (mertua).

Iya-ya .. kenapa ngga sampai kepikiran ke arah situ ?

Tapi itu istri seperti tidak tahu diri. Dia tidak mau melihat situasi dan kondisi yang ada pada suaminya. Sehingga kesan yang timbul adalah keegoisan diri. Dia seperti semena-mena menuntut kepada suami.

Ah … tapi ngga juga sih !! Buktinya sang suami mau menurutinya.

Ya itu kan karena memang sudah kewajiban.

Berarti kalau begitu benar dong permintaan sang istri?.

Yang bilang salah itu siapa. Dia benar, karena dia berhak mendapatkan itu. Tapi, tadi kan udah dibilang, kenapa seolah dia ngga sabaran dan ngga mau ngertiin kondisi suami.

Ah … jadi balik lagi dah ke situ-situ.

Pokoknya, kita memang harus belajar untuk lepas dari bayang-bayang orang lain. Entah itu dari orang tua, saudara, teman, pacar, atau yang lainnya. Yang penting, kita tidak lepas dari Tuhan yang maha kuasa. Karena dengan kita mau belajar melepaskan diri dari orang lain, maka diri kita akan menjadi manusia seutuhnya, yaitu manusia yang bebas dan merdeka. Kan kita ngga selamanya mau bergantung pada orang lain, bukankah begitu ?

Tidak ada komentar:

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters