Sabtu, 18 Desember 2010

PETUAH EMAK (MEMPERINGATI HARI IBU)


Kalau bukan karena Emak, tentu aku akan marah kepadanya sepanjang waktu. Biarkan orang menganggap aneh sikapku. Aku tak perduli. Aku sungguh kesal dan muak atas tindakannya kepada keluargaku. Terutama kepada Emak. Baginya, seolah keluarga kami adalah keluarga tak memiliki nilai harga diri. Dianggapnya orang kecilan dan sampah.

Kakak perempuanku pernah dijulukinya sebagai perawan tua yang tak bakalan mendapatkan seorang jodoh. Maklum, sudah berumur diatas 30 tahun tetapi belum nikah juga. Itu memang fakta, tetapi bukan berarti seenak udele dhewe untuk menghina-hina. Ingin aku memukulnya, lagi-lagi Emak menghalangi tindakanku. Katanya, “Biarin aja, orang kagak nyakitin fisik ini. Lagi juga diakan begitu karena kaga tahu”

Selalu kalimat Itu yang keluar dari mulut Emak ketika aku ingin membalas. Dan anehnya aku menurut saja, tak melawan untuk tetap bisa membalas tindakannya kepada keluargaku.
Ah … Emak memang terlalu luar biasa !!!

Sikapnya sungguh mencerminkan sikap orang tua yang penuh kasih sayang dan bijak. Ia selalu mengajarkan kepada kami agar bertingkah laku baik kepada siapapun dan apapun. Tak perduli apakah kita dalam kondisi telah dirugikan atau tidak. Ajaran paling sederhana yang pasti kuingat dari sekian pesannya adalah agar aku bisa selalu senyum terhadap orang lain baik yang memusuhi kita atau tidak. Amat sederhana. Tetapi berdampak luar biasa.

Aku pernah mengalami kejadian saat aku dimusuhi sahabat karibku karena ia menyangka aku telah mengadukan sikapnya yang sering godain anak perempuan kepada bapaknya sehingga ia dimarahi. Karena itu, hampir seminggu ia tak mau bermain dan menyapaku. Walau begitu, aku tetap berupaya menjaga hubungan baik dengannya. Minimal setiap kali bertemu dengannya aku tersenyum dan menyapanya. Menunjukkan bahwa aku tak bersalah kepadanya dan aku tak marah oleh sikapnya. Pada akhirnya, ia malu sendiri karena sikapnya apalagi setelah mengetahui kejadian sebenarnya. Aku tetap menyambut tangannya.

Tapi tidak untuk orang satu ini
orang yang selalu menghina keluargaku
Aku sudah terlalu gondok
Aku amat sangat muak
Oleh sikapnya

Dan Emak cukup meningatkanku untuk tidak bersikap demikian dengan cerita sikap kanjeng Rosul Muhammad ketika ia selalu dilempari batu oleh orang Quraisy menjelang keberangkatannya menuju masjid. Beliau tidak kesal. Bahkan ketika beliau suatu hari melewati jalan yang sama, dan tak ada orang yang melemparinya dengan batu seperti biasa. Beliau justru bertanya kemana orang tersebut. Sampai akhirnya diketahui ternyata dia sedang sakit. Apa yang dilakukan Rosul ?

Beliau datang menjenguk dan mendoakan atas kesembuhan untuk orang yang selalu menyakitinya. Beliau datang bukan untuk marah dan membalasnya.

Aku tertunduk kalau Emak cerita itu. Rasa malu menjalar keseluruh tubuh. Begitu mulia akhlak atau sikap Rosul. Dan itu mampu diamalkan dan diajarkan Emak pada anak-anaknya. Memang sikap yang tampak sederhana. Tapi ternyata perlu latihan dan kesabaran untuk menjalankannya.

Semoga aku bisa. Maafkan aku ya Tuhan … Dan terima kasih untuk Emak ...

SELAMAT HARI IBU ...

Semoga Emak sehat selalu ... !!!

Cepat Sembuh ya ..... !!!!

Tidak ada komentar:

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters