Kamis, 13 Januari 2011

SANG PENCURI HATI

Tulisan ini ku tujukan kepada seseorang yang telah mencuri hatiku .... (Thanx buat Inspirasinya)

Entah bagaimana harus mengungkapkannya. Penyusunan kata-kata atau kalimat puitis seperti yang orang buat saat hatinya ‘tersentuh’ tak bisa ku lakukan. Beberapa kali terpaksa aku mendelete semua rangkaian kalimat yang tadinya ku harapkan menjadi indah mempesona malah menjadi seperti sampah yang beruraian di mana-mana. Garing juga jayus. Begitu kesan saat membaca beberapa kalimat yang akhirnya ku hapus.

Biarlah kini rangkaian tulisan kalimat pengungkapan suara hati atas tingkah seseorang yang telah mencuri hatiku berjalan apa adanya. Tak mau di buat-buat berlebihan atau lebay. Biarlah … mengalir dengan apa adanya …

Sikapnya telah menyadarkan hati dan pikiranku yang selama ini telah terkukung dan terbuai oleh ‘kata-kata pujian’. Aku sadari, aku termasuk orang yang haus akan pujian. Jika ada kalimat atau tindakan yang mengarah pada pemujian terhadap diriku maka aku menjadi senang dan bangga. Ini berlangsung lama. Wajar memang kalau setiap diri manusia tumbuh perasaan untuk senang di puji. Tapi ternyata, kita perlu membatasi pujian yang kita terima dari seseorang. Karena secara tidak sadar, oleh karena dari pujian itulah maka timbulah buah-buah keangkuhan dan kesombongan yang dapat menciptakan diri kita kepada jalan keburukan. Begitu menurutnya.

Tentu saja hatiku merasa diculik oleh buah pemikirannya.

Aku yang selalu membangga-banggakan diri kepada orang lain, kini jadi mampu mengontrol diri untuk bisa tenang dan biasa saja jika terlontar nada-nada puja puji terhadap diri. Aku tak lagi merasa menjadi orang yang paling hebat. Orang yang paling pintar, cerdik, cerdas, kreatif, berani, rendah hati, tawadhu atau apalah sikap-sikap baik yang lain (hehehehe).

Dalam hati dan pikiranku sekarang, ‘di atas langit masih ada langit …. Tak perlu berbangga diri … benahi hati dan pikiran untuk senantiasa berpikir bahwa hanya Tuhanlah yang maha sempurna…’

Aku senang melihatnya, memperhatikan tindak tanduknya dari kejauhan. Ia memang wanita yang pantas untuk menculik hati-hati orang yang kotor lantas membersihkannya secara perlahan-lahan agar setiap insan menyadari bahwa kita bukan siapa-siapa jika dibandingkan dengan kuasa Tuhan.

Ia tersenyum dalam bayangku. Kemudian ungkapnya dalam pesan singkat di hape :
insyaAllah, dg sng ht mari qt slg brbgi.. agar pohon smakin brbuah
28;11;2010
16;42;11

Oh Tuhan … benar-benar sang penculik hati.

Semoga tulisan ini bisa menginspirasi kita semua untuk bisa saling berbagi pesan-pesan moral dan berbuat yang lebih baik.



Tidak ada komentar:

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters