Selasa, 18 Januari 2011

MANFAAT MEMPERBANYAK DZIKIR

Kawan percayakah engkau, saat hati ini dipenuhi rasa bimbang, sedih, galau atau kesal dan marah, maka obat terbaiknya adalah kita berdzikir kepada Allah SWT ?

Dzikir artinya mengingat. Dzikir kepada Allah berarti kita mengingat kepada Allah. Sang pemilik dan penguasa alam raya beserta isinya. Jadi selaku hambanya, kita berkewajiban mengembalikan segala sesuatunya kepada yang punya, yaitu Allah SWT.

Aku memiliki seorang kawan yang ia gemar sekali melakukan dzikir kepada Allah baik di kala senang maupun sedih. Sosoknya sederhana. Orangnya tidak neko-neko. Setahuku sikap yang ia keluarkan adalah cerminan dari kepercayaanya terhadap kandungan isi al-quran dan sunnah Nabi. Oh .. begitu sempurnakah dia ? tidak juga ! ia tetap bisa marah kalau waktunya marah, ia bisa sedih kalau datang waktu sedih, bahkan ia masih bisa bertengkar kalau memang memungkinkannya ia melakuan itu. Tapi hebatnya, itu tidak berlangsung lama. Ia selalu bisa mengkondisikan dirinya saat tiba sikap-sikap terburuk menimpanya dengan menyegerakan dzikir kepada Allah. Biasanya ia mengucapkan kalimat ‘Astaghfirullah’ atau ‘Laa haula wala quwata illa billahil ‘aliyil adzhim’. Atau juga ia sering mengucap ‘Subhanallah’ atau ‘Al-hamdulillahi robbil ‘alamin’ jika ia melihat atau mendapati sesuatu yang ia rasa patut disyukuri.

Kalimat yang cukup sederhana !

Aku senang menatap wajahnya. Apalagi kalau sudah berhadapan dan mengobrol dengannya. Rasa sejuk dan kedamaian hati bisa menyelimuti diri karena sering kali ia mengingatkan akan sikap terbaik dalam menghadapi suatu masalah. Apapun jenisnya. Pernah ia memberikan saran saat aku curhat kepadanya tentang perasaanku yang kesal terhadap seorang sahabat karena sikapnya menyakiti perasaanku, lalu aku tak menegurnya kurang lebih 5 hari dan menggantungkan jalinan persahabatan yang selama ini dibina.

Lalu apa sarannya ? ia hanya bilang : “Sahabat terbaik adalah seorang yang mau bersama saat suka atau duka. Cobalah kamu ingat-ingat kembali saat bersama-sama dahulu. Saat kalian menghadapi rasa suka dan duka. Atau juga, cobalah kau ingat kebaikan-kebaikan yang telah ia berikan dan lakukan kepadamu. Niscaya kamu akan merasakan betapa berartinya ia untuk mu. Ingatlah … jika kita selalu mengenang kesalahan yang ia lakukan kepada kita, maka secara tidak sadar selama itu juga kita akan memupuk rasa benci kita kepadanya. Audzhubillah min dzalik … aku berlindung kepada Allah dari sikap yang demikian”

Ia tak lepas dari ucapan dzikir. Begitulah . membuatku tenang dan pada akhirnya berupaya berfikir positif kembali atas apa yang terjadi.

Sekarang ia tak lagi terlihat. Kata seorang teman, ia pindah kontrakan. Tak tahu kemana pastinya. Aku jadi sedih. Tapi tak apalah, kurasakan ia tetap bersamaku melalui ajaran mulianya, salah satunya selalu berdzikir kepada Allah. Kapanpun dan dimanapun. Karena katanya : “Kawan … Dzikir itu membuat hati menjadi tenang …
.الا بذكر الله تطمئن القلوب “

Tidak ada komentar:

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters