Selasa, 12 Mei 2009

Ada Apa Indonesia?

Dkils-Bencana datang silih berganti akhir-akhir ini. Tak mengenal waktu dan tak mengenal tempat. Kita ingat masih ingat kejadian tsunami 3 tahun yang lalu. Yang tak lama kemudian muncul bencana gempa Jogja dan Pangandaran. Ratusan orang meninggal ketika itu. Tak terhitung jumlah kerugian secara materi maupun non materi. Selang beberapa waktu, muncul lagi bencana Situ Gintung(dua bulan yang lalu). Sama dengan bencana-bencana sebelumnya, tak terhitung jumlah kerugian yang diderita. Belum lagi bermunculan bencana aneh dari binatang. Setelah heboh dengan kemunculan flu burung dan unggas kini ada lagi penyakit aneh berbau binatang bernama flu Babi. Bahkan datang lagi dari India, Flu Kuda (tapi belum makan korban manusia). Alhamdulillah penyakit yang ini belum mewabah di Indonesia, tetapi sebuah peringatan tentunya untuk kita bersiap diri menjaga dari segala kemungkinan terburuk yang terjadi. Dan bencana paling serius yang kita hadapi sekarang adalah bencana kemerosotan akhlak(sikap/tingkah laku) di semua kalangan. Bukan saja dari anak-anak dan remaja, orang tua pun semakin jauh dari akhlak yang baik. Ini tentu bencana yang luar biasa dampak dan akibatnya untuk kemudian hari jika kita tidak waspadai dan benahi sejak dini.

Seorang anak kecil yang dengan tidak sopannya membentak-benatak orang dewasa adalah contoh kecil dari semakin rendahnya akhlak baik. Sementara di kalangan remaja, sudah rahasia umum lagi kalau remaja suka minum-minuman keras dan sering tawuran,. ironisnya sikap orang tua semakin masa bodoh (cuek) atau tidak berfikiran bahwa perlunya membina dan mendidik putra-putrinya secara baik membuat catatan kelam dalam perjalanan hidup.

Padahal, kita adalah warga yang merasa bangga, ketika dulu warga Indonesia terkenal dengan keramahtamahan dan sikap rendah hati (ajer) terhadap orang lain. Sikap tolong menolong, saling menghargai dan sikap mau bermusyawarah antara sesama meskipun banyak perbedaan, menjadi poin tersendiri bagi masyarakat luar memandang Indonesia. Pokoknya seolah-olah bangsa kita adalah bangsa yang benar-benar beradab dan berakhlak.

Tetapi seiring kemajuan zaman dan tekhnologi, kenapa bangsa kita kok seolah berubah dari yang terkenal dengan bangsa beradab menjadi bangsa yang biadab?

Rakyat kita sekarang tidak lagi merasa malu dan takut atas tindakan-tindakan yang tidak berprikemanusiaan. Dari tingkat rakyat bawah sampai rakyat atas. Korupsi sudah berakar pinak dan sulit untuk dimusnahkan. Tawuran antar golongan sudah bukan hal yang luar biasa lagi,. tindakan-tindakan criminal yang tumbuh bagai jamur di musim hujan. Mulai dari criminal biasa sampai luar biasa. Dari hal keluarga sampai ke Negara-negara. Ayah membunuh anak, anak membunuh orang tua, orang tua memperkosa anak, guru membunuh murid, murid menindas guru, hamil diluar nikah semuanya sekarang menjadi hal yang biasa dan tidak tabu lagi di mata masyarakat. Masih ingatkan kasus si penjagal nyawa lemah gemulai berasal dari Jombang bernama Rian?. Dan kasus terbaru dari kalangan atas mengenai terungkapnya pembunuhan Nasarudin (Mantan direktur perusahaan swasta) yang tertembak setelah bermain golf ternyata membawa nama seorang tokoh pendekar penegak hukum terjerat didalamnya, bahkan diduga Sebagai otak pembunuhan. Sungguh mengerikan !!

Control social masyarakat sudah tidak efektif lagi. Peran pemerintah pun sudah tidak ada hasilnya. Justru boleh dibilang, merekalah yang harus dan semakin harus dikontrol. Pokoknya yang ada pada masyarakat saat ini adalah “Gua-gua, Elo-elo”. Keadaan ini sudah tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada masyarakat Negara luar. Sulit sekarang kita membedakan mana rakyat desa nan polos dan mana rakyat kota nan beringas? Semuanya sama. Semuanya sudah sulit dibedakan. Problem kota yah problem desa juga. Sampai kapan ini harus terjadi?
Keluarga, lingkungan, pemerintah harus benar-benar kerja extra untuk mengendalikan kondisi ini. Karena faktor ini jugalah yang membuat kondisi seperti itu sekarang .

Hanya berharap pada peran pemerintah? Tidak mungkin !
Berharap pada diri sendiri? Cobalah !
Demi sebuah perubahan sikap yang lebih baik..

Tidak ada komentar:

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters