Kamis, 19 Februari 2009

Goyang Aneh

Dkils- Fenomena adanya goyang dangdut sensual akhir-akhir ini, memang terbukti merupakan salah satu daya pikat untuk bisa menghasilkan uang bahkan ketenaran. Itulah kesimpulan yang bisa saya berikan ketika secara langsung menyaksikan “goyang dangdut aneh (sensual)” dalam rangka menghadiri dan memeriahkan ulang tahun salah satu club motor yang ada di Tanggerang.
Berawal dari undangan yang secara mendadak ke sekret, akhirnya jam 21.30 saya beserta empat orang kawan berangkat menuju Ciledug tepatnya di Kafe Distro. Di pertengahan jalan, sudah menunggu seorang kawan yang juga ingin ikut berpartisipasi.

Perjalanan di malam hari memang sungguh mengasyikan. Udara panas yang biasa menyerang di siang hari, kini tak terasa. Debu yang biasa beterbangan bebas, juga tampak tak terlihat, meski sebenarnya juga beterbangan bebas, mengotori setiap wajah yang tak terlindung dengan benda apapun. Kemacetan hilang? Tidak juga. Meski kadar ukuran jauh lebih sedikit jika dibandingkan kita berjalan di siang hari. Sekedar informasi, untuk di daerah Tanggerang, jika ingin menghindari daerah yang pasti membuat kita terjebak macet adalah daerah jalan ruas pasar Cipulir. Hal ini karena begitu banyaknya para pedagang yang menumpuk di pinggir jalan untuk menjajakan barang dagangannya. Selebihnya, kalau kita berjalan pada malam hari, menuju daerah Ciledung di jamin lancar.

Pukul 22.00 kami tiba di tempat tujuan. Berbagai club dan community motor sudah tampak dan ramai di arena acara ultah. Kebanyakan adalah club dan community daerah Tanggerang dan Jakarta. Sementara Depok, dengar-dengar hanya club kami yang di undang. Di panggung acara, terlihat acara hiburan sedang berlangsung. Rupanya, acara ceremonial sudah berlangsung beberapa jam yang lalu. Kami terlambat. “Ngga apa-apa, yang penting sudah datang” kata salah satu panitia. Di depan panggung, beberapa anngota dari club/community sedang asyik duduk lesehan bercengkrama sambil sesekali meniuap asap shisa yang sudah di persiapkan oleh panitia. Dengan sekali sedot, maka akan keluar banyak asap yang beraroma beda dengan jenis rokok (tembakau). Nikmat !!!

Kami asyik berdiri di samping meja registrasi para tamu, dengan sesekali menggoyangkan badan menikmati alunan musik dangdut yang di sediakan oleh para panitia. Terlihat, biduan-biduan cantik nan seksi sedang asyik menyanyi dan ada yang sambil menunggu giliran. Enak suaranya. Apalagi dengan goyangannya. Semua asyik dengan suasana ini. Sang biduan mulai memancing para penonton untuk berjoget bareng dengan imbalan uang sawer. Gayung bersambut, beberapa penonton naik ke panggung dan bergoyang ria. Sesekali, sang biduan berjalan mengunjungi para penonton yang menyawer dari tempat duduknya. Riuh. Ramai.

Seiring berjalannya waktu, rotasi untuk para biduan bernyanyi berjalan. Tepat pada biduan yang berpakaian paling seksi diantara biduan yang lain. Panggung yang tadinya berisi ia seorang, kini jadi tumpah ruah oleh para bikers yang ingin berjoget bareng dengan melakukan penyaweran berulang-ulang, berharap dapat joget bareng dan sang biduan melakukan gerakan tarian yang erotis.

Penonton semakin banyak berada di atas panggung. Uang pun semakin berlimpah di tangan. Sang biduan, tampak bergoyang semakin hot. Gerakan-gerakan yang bisa di bilang “aneh” untuk ukuran goyangan, tampak jelas di kedua mata, yang juga ikut asyik menikmati, meski dari jarak yang jauh. Tidak puas penonton dengan hanya satu biduan diatas panggung, tiga biduan yang sedang asyik duduk istrirahat menanti giliran, di tarik untuk bergoyang ria bareng dengan para bikers. Kami tersenyum. Bahkan dua kawan kami, ikut berpartisipasi langsung dalam pesta goyang ini. Terlihat jadi ada empat kelompok “grup goyang” dengan masing-masing berjoget ria bebas sambil nyawer. Luar biasa !

Keadaan jadi kacau. Sang biduan “paling seksi” terdengar berulang kali menyanyi dengan sesekali mengeluh dan mengaduh. Maklum saja, hanya dia yang paling banyak di perebutkan oleh para maniak “goyang aneh”. Diujung kanan kiri panggung, para bikers masih asyik bergoyang. Kami pun pindah dan duduk manis di lesehan yang jadi sepi karena di tinggal para bikers untuk ikut berjoget dan menyawer. Kami menyaksikan ini semua dengan mencoba menghisap shisa yang ada di meja kami. Tak terkesuali aku. Awalnya aku merasa eneq, karena aroma yang tercium adalah wangi bau strawberry, sementara aku kurang suka dengan bau wewangian. Tapi setelah memberanikan diri untuk mencoba, ternyata benar memang enak. Kami jadi berulang kali untuk menghisapnya. Nikmat bener !

Pesta goyangan akhirnya di akhiri. Rupanya panitia tidak mau mengambil resiko jika acara goyang bareng ini di lanjutkan. Tampak para bikers kecewa. Sementara sang biduan, terlihat kelelahan dengan mengusap keringat yang telah membanjiri tubuh seksi dan mulusnya. Aku jadi terpana. Jujur saja, aku di buatnya kepayang. Tidak bergoyang saja ia amat menantang, apalagi tadi ketika bergoyang. Aku jadi geleng kepala. Pusing tidak ada saluran. He..he..

Singkat cerita, akhirnya acara ini ditutup dengan datangnya dua orang anggota kepolisian dari kota Tanggerang. Semua kecewa. Maklum sang biduan paling seksi lagi meneruskan aksinya, yang tadi sempat tertunda. Kami pun siap melangkahkan kaki untuk menuju secret dengan segudang cerita buat kawan-kawan lain yang tidak ikut. Sebab, di samping cerita “goyang aneh” tadi, ada cerita menarik pada acara ini. Yaitu kami pulang dengan tidak tangan kosong. Tapi kami membawa oleh-oleh yang didapat dari doorprize yang diberikan panitia. Tidak tanggung-tanggung, kami sabet semua nomor doorprize di tangan kami. Kami dapat gelas mug, rompi dan helm.

Di perjalanan pulang, terlintas dalam benak, jawaban dari pertanyaan yang selama ini bersembunyi dalam otak. Kenapa banyak para biduan khususnya para penyanyi dangdut yang berani mengobral tubuhnya dalam goyangan-goyangan “aneh” ketika sedang asyik bernyanyi menghibur para penonton?

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Goyangan aneh memang disukai orang ada tangan diangkat, ada kaki diangkat, ada dada diangkat dll, ini aneh. Lain dg tari yg digerakka tangab, mata, jalan megal megol, beda...

BELAJAR BAHASA mengatakan...

ulasan yang bagus

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters