Rabu, 18 Februari 2009

Saya Kecewa "Pelayanan" Sekjur PAI UIN

Dkils- Sudah menjadi hukum alam bahwa seseorang yang telah diberikan mandat sebagai pejabat, apapun jabatannya. Bisa presiden, anggota DPR, Kepala Sekolah, ataupun Ketua kelas maka kewajibannya untuk melayani masyarakat masing-masing dengan baik dan sesuai etika. Tidak seenaknya sendiri.

Entah ini memang sudah karakter atau mental yang berubah setelah mendapat jabatan, sosok yang seharusnya mengayomi dan memberikan "pelayanan" kepada mahasiswa justru tidak tercermin dari sikap yang menurut saya sedikit mengabaikan tugasnya kepada mahasiswa walau mungkin terpikir olehnya itu suatu hal yang sepele.

Satu contoh adalah ketika saya dibiarkan menunggu lama untuk minta tanda tangan beliau padahal beliau sudah berada di tempat, ironisnya saya telah menunggunya dari pagi (jam kerja beliau) dan beliau baru sampai pukul 13.00. Setelah mendapat tanda tangan, hal yang justru tidak enak dipandang dilakukan oleh beliau dengan sedikit melempar lembar kertas (milik teman) yang telah ditanda tanganinya. Seolah meremahkan lembar kertas yang ditanda tanganinya dan yang meminta tandatangan.

Saya bukan bermaksud menggurui, sekedar untuk mengingatkan sesama muslim bahwa tindakan yang beliau lakukan secara tidak langsung telah memberikan imaje negatif atas tingkah polah dan pribadinya. Padahal sejatinya sebagaimana saya ungkap, sudah menjadi kewajiban baginya untuk bisa melayani dengan baik. Tidak serta merta mentang-mentang punya jabatan lantas mengesampingkan sikap pelayanan baik kepada mahasiswa.

Mohon maaf kepada Bapak Sekjur atas kelancangan tulisan saya ini. Semoga ini bisa menjadi introspeksi diri (saya) untuk tidak melakukan hal-hal yang membuat hati orang tidak merasa nyaman atas tingkah polah kita semua

Tidak ada komentar:

Pengikut

S e l a m a t D a t a n g di Cielung Dkils

TAMU "Gelisah"

free counters